Reporter : Hamzah
SRN/Surabaya/25 -12-2024 – Banjir yang melanda beberapa kawasan di Surabaya dalam beberapa hari terakhir telah meninggalkan dampak yang cukup signifikan bagi warganya. Hujan deras yang mengguyur kota ini menyebabkan sejumlah sungai meluap dan menggenangi jalan-jalan utama serta permukiman warga. Banyak dari mereka mengungkapkan keluh kesah terkait kondisi yang semakin memperburuk keseharian mereka.
Di kawasan Jembatan Merah, salah satu titik banjir terparah, warga mengeluhkan sulitnya akses menuju tempat kerja dan sekolah. “Sudah dua hari saya tidak bisa berangkat kerja karena banjir menggenangi jalan. Transportasi umum juga terhambat, jadi kami harus menunggu hingga air surut, yang tidak tahu kapan,” kata Siti, seorang ibu rumah tangga yang tinggal di sekitar area tersebut.
Salah satu pengendara motor Honda Vario Hitam Hendry mengaku kesal lantaran terjebak macet dan banjir.
“Ya mangkel (kesal), Mas, sudah macet, motor mogok kena banjir. Tadi saya kira cuma semata kaki, pas nekat nerabas ternyata sampai bawah jok motor,” ujar warga Karangan Surabaya itu kepada awak media SRN dilokasi
Hal senada dirasakan Lila Sugiati. Warga Babatan itu mengaku pulang terlambat lantaran mobil suaminya terjebak macet dan banjir.
Selain gangguan mobilitas, warga juga mengkhawatirkan kualitas air yang terkontaminasi akibat meluapnya saluran pembuangan. Banyak rumah yang terendam, menyebabkan barang-barang berharga rusak. “Saya tidak tahu lagi harus berbuat apa. Semua barang di rumah basah dan kotor, bahkan ada yang rusak parah,” ujar Andi, seorang pedagang yang rumahnya tergenang air setinggi lutut.
Kondisi ini juga memperburuk kesehatan warga. Beberapa warga mengeluhkan munculnya penyakit kulit dan infeksi akibat genangan air yang tak kunjung surut. “Banjir ini sudah berhari-hari, anak-anak sering bermain di genangan air. Kini mereka mengeluh gatal-gatal dan demam,” ujar Rini, warga lain yang tinggal di kawasan Karangrejo.
Pemerintah Kota Surabaya pun berupaya menangani masalah ini dengan mengerahkan tim SAR, serta membersihkan saluran air yang tersumbat. Namun, respons tersebut dinilai sebagian warga kurang cepat mengingat intensitas hujan yang cukup tinggi.
Cak Eri semalaman sampai tidak tidur, beliau sangat prihatin memikirkan keadaan banjir yang melanda Kota Surabaya kali ini, disaat warga Surabaya terlelap, Cak Eri didampingi staff keliling Surabaya
Sampai pagi hari ini pun cak Eri meninjau langsung mana saja yang masih terendam banjir.
Cak Eri pun mengutarakan permintaan maaf kepada warga Surabaya, karena banjir kali ini akibat Sungai di Surabaya sudah tidak kuat menampung debit air kiriman dari Jombang, Mojokerto, Sidoarjo.
Sehingga meluap dan meluber ke jalanan di Surabaya
“Harapannya sih, ada solusi permanen untuk menangani masalah banjir ini. Kami sudah sering terdampak, dan sepertinya ini jadi rutinitas setiap musim hujan,” keluh Rahmat, warga Surabaya lainnya.
Pemerintah Kota Surabaya mengimbau warga untuk tetap waspada dan melaporkan titik-titik rawan banjir agar penanganan bisa lebih cepat dilakukan. Namun, banyak warga yang berharap ada perbaikan infrastruktur jangka panjang agar kejadian serupa tidak terulang lagi.