banner 1070x357

Konflik Pecah, Kelompok Sumba NTT Menantang Warga Bali dan Mengaku Tidak Takut

Reporter : Maksimus LG

SRN/BALI/30-09-2024 – Kelompok Sumba Barat Daya (SBD), Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), melakukan penyerangan terhadap warga di Jalan Srikandi, Banjar Penyarikan, Kelurahan Benoa, Kuta Selatan, Badung, Bali, Minggu (29/09) malam.

Pemicu permasalahan ini karena warga Banjar Penyarikan menegur pemuda dari SBD agar jangan mengendarai sepeda motor secara ugal-ugalan, oknum anggota kelompok itu malah balik menantang warga dan mengaku tidak takut dengan orang Bali.

Dilansir dari Bali Exspress, Kasi Humas Polresta Denpasar AKP I Ketut Sukadi menerangkan, permasalahan ini bermula ketika warga bernama Wayan Mega sedang duduk di salah satu warung, Jalan Srikandi, Benoa.

Kemudian terlihat oknum orang Sumba Barat Daya bernama Nikodemus Nigha Bombo alias Nikson, yang membawa motor dengan kecepatan tinggi sambil geber-geber gas.

Wayan Mega pun menegur pria Sumba itu agar tidak kebut-kebut di jalan. Tapi pelaku malah tidak terima. “Pelaku turun dari motornya untuk menantang warga tersebut,” ungkapnya, Senin (30/9).

Sempat terjadi saling dorong diantara mereka, hingga motor pelaku jatuh. Adik dari Wayan Mega bernama Made Sugiarta yang melihat hal itu pun berusaha untuk melerai.

Sugiarta pun meminta pelaku untuk segera pergi dan tidak berulah. Namun, mereka malah ditantang oleh Nikson dengan kata-kata “Tunggu di sini, saya akan panggil teman-teman saya, karena tidak takut dengan orang bali,” kata Nikson.

Kakak beradik itu pun menunggu di tempat, dan tidak lama Nikson bersama kelompoknya berjumlah delapan orang datang menghampiri kakak beradik tersebut. Mereka menyerang dilengkapi dengan senjata berupa linggis, besi cor proyek dan bambu.

Mega dan Sugiarta berusaha menyelamatkan diri, tapi dikejar sampai masuk rumah-rumah warga. Sehingga mereka menghubungi pecalang dan kulkul bulus dibunyikan.

Akhirnya warga Banjar Penyarikan, Benoa semua keluar untuk menghadapi kelompok pembuat onar tersebut. Bahkan anggota kelompok itu sempat diamuk massa yang merasa geram.

Setelah itu, Nikson bersama empat orang rekannya yaitu, Yosep Ndara Milla, Agustinus Hollo, Lotensius Bali Meme dan Imanuel Kondo diamankan polisi.

Barang bukti senjata yang dipakai juga diamankan. Saat ini kasus tersebut masih dalam penanganan Polsek Kuta Selatan.

( Bersambung )

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.