Reporter : Maksimus LG
SRN/FLORES TIMUR/14-09-2024 – Puluhan siswa Sekolah Menengah Pertama Satu Atap (SMP-Satap) Tapobali di Desa Puhu Kecamatan Adonara Timur, Kabupaten Flores Timur (Flotim), Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), terpaksa harus pindah wilayah untuk mengikuti ujian berbasis komputer di gedung Sekolah Dasar Katolik (SDK) ll Kiwangona. Kegiatan ini berlangsung selama 2 hari, karena sekolah mereka tidak memiliki akses jaringan internet yang memadai.
Untuk mencapai lokasi dengan signal internet, para siswa harus membawa seluruh perlengkapan dan peralatan ujian seperti kursi, meja, dan komputer dari sekolah menggunakan mobil.
Menurut Kepala Sekolah (Kepsek) SMP-Satap Tapobali Aloysius Ola Langoday, S.Pd mengatakan bahwa, kondisi tersebut sudah terjadi sejak Sekolah dibangun, gladi hingga pelaksanaan ujian yang semuanya dilaksanakan di wilayah lain yang ada signal internet.
“Setiap kali ujian berbasis komputer atau lainnya yang sejenis, ya kita terpaksa harus keluar wilayah untuk mencari signal, lalu membawa alat-alat. Kami juga terpaksa harus menyewa gedung SDK ll Kiwangona selama 2 hari untuk ujian berbasis komputer,” ungkap Aloysius saat dihubungi Seputarrakyatnews.com, Sabtu (14/09).
Menanggapi hal tersebut, Kepala Desa (Kades) Puhu Arkadius Demon Masan atau yg akrab dipanggil Dius saat dikonfirmasi seputarrakyatnews.com berharap, segera adanya pembangunan atau peningkatan tower yang sudah ada. Tak hanya itu, Kades Puhu juga merasa kecewa jika dalam tahun ini akan dibangun tower di Riang Bunga Desa Lewobunga, dengan alasan penghubung Rumah Sakit (RS) Adonara, sedangkan untuk wilayah 4 Desa di Tapobali saat ini masih kesulitan jaringan.
“Harus segera dibangun atau peningkatan jaringan di tower yang sudah ada, karena tiap tahun kami usulkan. Kami lebih kecewa lagi kalau tahun ini akan dibangun tower di Riang Bunga Desa Lewobunga, hanya dengan alasan tower penghubung ke Rumah Sakit Adonara. Sedangkan di Riang Bunga sesungguhnya sudah ada jaringan, sementara 4 desa di wilayah Tapobali sangat-sangat kesulitan jaringan. Tiap hari masih memadati tikungan jalan Lamalouk. Ini sangat menyedihkan,” tegas Dius.