Isi dan Sejukkan Qolbu, Pengurus Jalasenastri Puspenerbal Ikuti Siraman Rohani

Reporter ; Arifin / TNl AL-Puspenerbal (8/8/2024).

SRN/SIDOARJO/8-8-2024 – Guna mengisi dan menyejukkan qolbu dengan cahaya agama, Pengurus Gabungan Jalasenastri Pusat Penerbangan TNl Angkatan Laut (Puspenerbal) mengikuti siraman rohani dalam pengajian yang digelar di Masjid Syuhada Lanudal Juanda, Kamis (8/8/2024).

Tampak hadir Ketua Gabungan Jalasenastri Puspenerbal, Ny. Vivi Sisyani Jaffar dan Wakil Ketua Gabungan Jalasenastri Puspenerbal Ny. Dicca Bayu beserta pengurus dan perwakilan dari tiap-tiap Cabang Jalasenastri jajaran Puspenerbal wilayah Surabaya.

Pada pengajian yang diawali dengan pembacaan surat Al Isra ayat 7 dan 8 ini, Ketua Gabungan Jalasenastri Puspenerbal menyampaikan bahwa Pengajian ini dilaksanakan untuk mengisi dan menyejukkan qolbu, meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT.

Hal ini lanjutannya, juga sebagai wujud syukur atas anugerah serta rejeki yang telah diberikan Allah dan juga sebagai tali silaturahmi serta kebersamaan sesama anggota Jalasenastri Puspenerbal.

Sementara itu Ustad K.H. Ashabul Kahfi S. Ag., CHT dalam tausyahnya mengajak jamaah untuk menciptakan suasana yang harmonis dalam kehidupan sehari-hari, selalu memberi motivasi diri untuk belajar dan mengamalkan Islam secara kaffah.

Ustadz menjelaskan bahwa, makna qolbu bukanlah hati secara fisik, melainkan qolbu adalah sesuatu yang berhubungan dengan jiwa, nafsu, dan akal yang sifatnya ghaib.

Karenanya kata dia, terdapat cara untuk mengisi dan menyejukkan qolbu sehingga mempeoleh kesehatan rohani dan jasmani. Hal pertama, yang perlu dilakukan ketika mengidap suatu penyakit jasmani, yakni dengan bertaubat meminta ampun kepada Allah SWT karena telah lalai dengan berbagai tuntunan yang telah diberikan melalu Alquran dan sunah.

Langkah yang kedua, yakni dengan memperbanyak berbuat kebaikan. Dengan memperbanyak berbuat amal kebaikan, akan memberikan motivasi, membuang sifat-sifat buruk dan mengkonversikan menjadi sifat-sifat kebaikan.

“Maka kalau kita mau menjaga qalbu kita, jangan biarkan kesempatan qalbu kita lebih banyak hal hal yang buruk sehingga akhirnya keburukan pada qalbu tadi akan berubah menjadi keburukan atau penyakit pada fisik,” katanya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.