Reporter: ALI WAFI
SRN/JAMBI/23-07-2024 – Pengungkapan jaringan terorisme yang melibatkan ASN terjadi lagi. Kali ini Densus 88 berhasil mengendus jaringan terorisme yang melibatkan Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemerintah Kabupaten Tebo, Provinsi Jambi. Empat ASN di Pemkab Tebo terbukti terafiliasi dengan jaringan Negara Islam Indonesia (NII).
Hasil temuan Densus 88 tersebut disampaikan saat bertemu dengan Pj Bupati Tebo, Varial Adhi Putra Senin, 15 Juli 2024. Empat orang ASN kini sedang menjalani program deradikalisasi usai dipanggil dan mengucap ikrar kesetiaan kepada NKRI.
Ormas Pejuang Nusantara Indonesia Bersatu (PNIB) melalui Ketua Umumnya Gus Wal menyampaikan pernyataan keprihatinannya atas temuan ASN yang terpapar gerakan radikalisme dan terorisme.
Keterlibatan ASN dalam jaringan NII yang dikenal dengan aksi terorisme menjadi alarm keras bagi masyarakat, bahwa terorisme dan radikalisme masih ada dan menyebarkan paham disintergritas kepada ASN. Peristiwa ASN di Jambi ini bukan yang pertama kali, di beberapa daerah juga pernah ditemukan ASN yang terpapar intoleransi yang menjurus upaya radikalisasi dan berujung pada terorisme jelas Gus Wal kepada awak media.
PNIB menjadi organisasi kemasyarakatan yang konsisten menyuarakan perlawanan kepada terorisme, radikalisme, khilafah dan Wahabi. Gus Wal tidak bosan mengingatkan kewaspadaan kepada lapisan masyarakat akan bahaya laten gerakan pemecah belah kesatuan bangasa berkedok mengatasnamakan agama tersebut.
Indonesia darurat Khilafah, Wahabi dan separatisme radikalisme terorisme. ASN dan tenaga honorer seharusnya setia pada NKRI yang telah memberinya gaji, namun jika mereka memiliki pandangan ideologi yang nyleneh, sebaiknya langsung dipecat. Proses hukum agar menjadi pelajaran bagi ASN lain yang belum terungkap. Ketegasan semua pihak dibutuhkan untuk menumpas habis kelompok benalu yang merongrong negara secara masif lanjut Gus Wal.
Gus Wal mengapresiasi kinerja Densus 88 yang tidak kenal waktu memburu jaringan teroris hingga ke daerah, bahkan sampai pelosok dan pedalaman diseluruh Indonesia.
Kita tidak tahu saat sedang tidur, tim Densus 88 sedang bekerja 24 jam melakukan tugas memburu pelaku terorisme. Besoknya kita sudah membaca berita pengungkapan jaringan mereka dengan sejumlah bukti, dari buku-buku, senjata hingga perangkat merakit bom. Jika itu tidak segera ditemukan Densus 88 maka aksi mereka akan mengincar keselamatan masyarakat tanpa bisa menduga dimana dan kapan mereka melakukan serangan Terorismenya. Sekali lagi terima kasih tim Densus 88, TNI dan Polri yang bahu membahu melindungi rakyat Indonesia dimanapun berada dari ancaman gerakan terorisme dan radikalisme.