Reporter: ALI WAFI
SRN/SURABAYA/17-06-2924-
Ormas kebhinekaan, lintas agama, budaya dan anti khilafah, Pejuang Nusantara Indonesia Bersatu (PNIB) kembali melakukan aksi tegas penolakan acara yang menghadirkan Ustadz Abdul Somad (UAS). Penceramah yang menurut PNIB menjadi salah satu tokoh pengusung ideologi khilafah tersebut dijadwalkan akan menjadi khatib dan Imam pada sholat Jumat 19 Juli 2024 di Masjid Nurul Iman Komplek Margorejo Indah Surabaya Jawa Timur.
Melalui pernyataannya Ketua Umum PNIB, AR Waluyo Wasis Nugroho (Gus Wal) kepada awak media menegaskan penolakan kehadiran UAS sebagai bentuk konsisten perjuangan anti khilafah di Indonesia.
Salah satu tokoh sarapatigenah kembali hadir di Surabaya untuk memprovokasi warga pada ajaran klhilafah. UAS mau pakai judul apapun ceramahnya ujung-ujungnya kampanye gerakan khilafah yang anti Pancasila. PNIB menyatakan menolak dan meminta kepada aparat penegak hukum mempertimbangkan ijin pelaksanaan acara tersebut demi keselamatan bangsa ke depan ungkap Gus Wal.
Da’I dan Ustadz provokator menurut Gus Wal masih banyak dan bebas berkeliaran melakukan dakwah khilafah. Hal tersebut dinilai PNIB sangat mengkhawatirkan pada hubungan keharmonisan hidup antar umat beragama.
Kalau UAS mengaku punya ribuan penggemar fanatik dalam setiap ceramahnya, PNIB dan segenap lapisan masyarakat punya jutaan orang yang siap menolak kehadiran penceramah pemecah belah bangsa tersebut. Jika masih dibiarkan bebas melakukan provokasi akan cenderung mengadu-domba bangsa dengan pemahaman sarapatigenah. Banyak negara yang sudah menolak kehadiran UAS membuktikan dia sosok yang diangap sangat membahayakan bangsa,” lanjut Gus Wal.
Kepada aparat penegak hukum, Gus Wal meminta untuk meninjau ulang pelaksanaan acara yang direncanakan akan menimbulkan kerumunan massa dalam jumalah besar. Bagi PNIB, Kota Surabaya tidak boleh diusik keharmonisan kerukunan sosialnya karena kehadiran UAS.
Warga Jawa Timur khususnya kota Surabaya bisa berkaca pada kelompok Khilafatul Muslimin yang ketuanya berhasil dipenjarakan karena melakukan pawai kampanye khilafah. UAS tidak pawai, tetapi justru mengumpulkan massa. Bagi PNIB kota Surabaya adalah kantong intelektual muslim besar yang cinta NKRI, jangan mau diprovokasi mendirikan negara Islam melalui ceramah UAS berkedok Ukuwah Islamiyah. Tolak kehadiran UAS, NKRI Harga Mati, terus perjuangkan anti khilafah, intoleransi, terorisme dan radikalisme tanpa koma,” tegas Gus Wal