Reporter : Dwi L – SRN
Sumber : Info Penerbangan
SRN/JAKARTA/15-07-2024 – Sekitar lebih dari 18.000 Jemaah yang berangkat pada gelombang Pertama dan mendarat di Madinah seharusnya kembali melalui Jeddah. Namun, karena maskapai tidak mendapatkan slot waktu di Bandara Jeddah, jemaah harus kembali melalui Madinah.
Kemenag hanya dapat membantu dan memfasilitasi prosesnya, tapi tidak memiliki kewenangan untuk menentukan slot time.
“Salah kalau dikatakan Kemenag yang urus slot time. Otoritas yang memberikan slot time penerbangan adalah otoritas penerbangan Saudi atau GACA. Kewenangan yang mengajukan slot time adalah Airlines, baik Garuda Indonesia maupun Saudia Airlines,” kata Saiful Mujab, paa Minggu (14/07/2024).
Saiful Mujab menambahkan bahwa Kemenag telah menyerahkan jadwal penerbangan jemaah sejak awal Januari 2024 kepada Garuda Indonesia, tapi maskapai tersebut terlambat dalam pengadaan pesawat dan mengajukan slot time ke GACA. Hal ini mengakibatkan Garuda Indonesia kalah bersaing dengan maskapai lain dalam mendapatkan slot time di Bandara Jeddah.
“Saudia Airlines bisa memenuhi jadwal sesuai keinginan Kemenag karena lebih awal mengajukan ke GACA, sementara Garuda lambat pengajuannya,” ujar Saiful Mujab.
Kegagalan Garuda Indonesia dalam mengurus slot time ini berakibat pada perubahan alur penerbangan jemaah haji. Jemaah yang seharusnya pulang melalui Jeddah harus transit terlebih dahulu di Madinah, yang tentunya menambah waktu dan kelelahan Jemaah.
Kemenag meminta Garuda Indonesia untuk bertanggung jawab atas kejadian ini dan memastikan hal serupa tidak terulang kembali di masa depan.