Reporter : ALI WAFI
SRN/PROBOLINGGO/28-06-2024 –
Sebuah peristiwa intoleransi terjadi di Probolinggo, Jawa Timur. Tokoh ulama NU Jawa Timur KH Asep Saifuddin Chalim mendapat perlakuan tidak sopan dihadapan jama’ah. Insiden yang memalukan tersebut terjadi saat Habib Salim Quraisy mantan Bupati Probolinggo yang mengundang KH Asep Saifuddin Chalim pada sebuah acara pengajian.
Saat Kyai Asep datang, beberapa jamaah yang hadir langsung berebut bersalaman. Jamaah kala itu tengah mendengarkan pengajian dari salah seorang habib. Tak disangka habib tersebut justru menyampaikan kalimat yang bernada merendahkan Kiai Asep. Habib itu bilang, ayo duduk Kiai Asep bukan siapa-siapa” ungkap Sekretaris PCNU Surabaya Muhibbin Billah dalam keterangan kepada media.
Atas insiden kepada tokoh NU tersebut, Gus Wal selaku ketua umum PNIB memberikan tanggapannya pada kejadian yang tidakm seharusnya dilakukan di depan jama’ah.
Ini sebuah perlakuan yang menjurus intoleransi dari seorang habib impor kepada Kyai yang notabene adalah tokoh ulama pribumi asli. Kalau menganggap Kyai Asep bukan siapa-siapa berarti lalu anda itu siapa? Tamu pengajian itu harus dihormati meskipun tidak kenal, mengapa malah dianggap mengganggu acara pengajian, kata Gus Wal saat diminta tanggapan atas peristiwa tersebut.
Reaksi beragam atas kejadian tersebut muncul dari berbagai kalangan. PNIB yang selama ini berjuang melawan intoleransi mengingatkan kepada semua pihak untuk menahan diri.
Siapa itu namanya Habib yang merendahkan Kyai Asep, Segeralah meminta maaf agar suasana tidak semakin memanas. Jika ingin dihormati orang lain maka hormatilah orang lain juga. Apakah tidak malu dengan gelar Habib kalau adab kesopanannya hanya seukuran itu, Habib yang merendahkan kyai Asep mungkin tidak tahu jika beliau itu merupakan dewan fatwa organisasi Kemasyarakatan Petanesia yang didirikan oleh sesepuh Habaib yaitu Habib Lutfi bin Yahya, atau jangan jangan memang oknum habib yang merendahkan Kyai Asep juga bermaksud merendahkan Habib Lutfi? Kyai yang dianggap bukan siapa-siapa itu merupakan ketua Pergunu (Lembaga Persatuan Guru NU), Merendahkan Kyai Asep juga merupakan penghinaan kepada NU? Sungguh ironis bukan? Insiden tersebut itu bisa memicu konflik sara dengan gerakan anti habaib import pendatang. Sekali lagi oknum Habib segera meminta maaf kepada Kyai Asep dan para santrinya berikut permohonan maaf kepada kaum pribumi” tegas Gus Wal panjang lebar
Gus Wal berharap jangan sampai terjadi lagi Habib atau siapapun yang notabene bukan asli pribumi Nusantara Indonesia ini merendahkan martabat dan harga diri pribumi asli Nusantara terlebih ulama kyai pribumi yang menjadi panutan. Mereka adalah tokoh masyarakat yang sangat dijaga marwah kehormatanya oleh kaum pribumi asli Nusantara Indonesia.