Reporter : ALI WAFI
SRN/SURABAYA/ 02- 06- 2024-
Perang genosida Palestina dan Israel yang tengah berkecamuk menjadi keprihatinan di berbagai negara. Korban harta benda hingga jiwa berjatuhan setiap hari dari para pengungsi di Palestina. Berbagai bentuk solidaritas Palestina hingga hujatan kepada Israel menggema di berbagai negara berharap dihentikannya perang yang telah berlangsung puluhan tahun.
Aksi demo bela Palestina terjadi juga di berbagai daerah di Indonesia yang dilakukan oleh berbagai organisasi dan elemen masyarakat. Tuntutan menghentikan peperangan, mengutuk Israel dan Amerika yang bersekongkol hingga penggalangan dana bantuan kemanusiaan disuarakan secara terbuka. Namun dalam perkembangannya aksi bela Palestina tersebut ditunggangi kelompok massa HTI dan Khilafah dengan agenda tertentu.
Hari ini, Minggu 2 Juni 2024 aksi demo bela Palestina terjadi di Gedung Grahadi kota Surabaya yang dilakukan oleh kelompok HTI dan pengikut khilafah. Ormas lintas Agama, budaya dan kebhinekaan Pejuang Nusantara Indonesia Bersatu (PNIB) mengutuk keras aksi dari kelompok terlarang tersebut.
Hari ini kita kecolongan dengan aksi mereka, aparat kepolisian kota Surabaya terkesan membiarkan aksi yang berkedok kemanusiaan itu. Bendera dan spanduk yang mereka bawa lebih banyak menyuarakan tegaknya khilafah di Indonesia. Kelompok HTI dan khilafah yang sudah jelas dilarang karena anti Pancasila masih bertingkah dengan bebas menyuarakan ideologi khilafas sebagai solusi perang di Palestina. Kelompok sarapatigenah itu memanfaatkan keprihatinan kita demi menghasut dan memecah belah umat islam dan rakyat Indonesia” ungkap Gus Wal ketua umum PNIB kepada awak media menanggapi aksi tersebut.
Ratusan massa dengan atribut HTI dan khilafah yang bergerak terkoordinasi di seputar gedung Grahadi Surabaya berasal dari berbagai daerah di Jawa Timur. Disinyalir aksi mereka dilakukan tanpa ijin atau pemberitahuan kepada pihak kepolisian. Menurut laporan masyarakat yang melewati lokasi aksi menerangkan dampak terjadinya kemacetan di ruas jalan akibat aksi tersebut.
“PNIB menduga keras aksi mereka tanpa ijin dan pemberitahuan dari pihak keamanan sebab sebagai organisasi terlarang mereka dilarang melakukan kegiatan apapun, terlebih dihari minggu atau libur. Kehadiran mereka lebih banyak mudhorotnya dengan menunggangi isu kemanusiaan yang justru mengagendakan penyebaran ideologi negara khilafah. PNIB meminta aparat kepolisian Surabaya dan Jawa Timur untuk mengusut tuntas aksi tersebut sebagaimana sebelumnya telah menindak tegas pawai konvoi khilafah oleh kelompok Khilafatul Muslimin dan menjebloskan ke penjara pimpinannya atas laporan PNIB. Negara tidak boleh lengan dan kalah menghadapi kelicikan mereka dengan dalih apapun” imbuh Gus Wal
Aksi bela Palenstina lebih mengedepankan mendorong penghentian peperangan agar tidak menimbulkan bertambahnya korban. Begitu pula aksi yang dilakukan di berbagai negara beberapa hari terakhir ini. Dana batuan kemanusiaan sebagai bentuk solidaritas juga berdatangan dari penjuru dunia untuk warga Palestina. Mereka yang kehilangan sanak keluarga, pekerjaan dan tempat tinggal hanya berharap uluran tangan kita sebagai sesama manusia untuk bertahan hidup di tengah konflik militer.
Jangan pernah percaya pada kelompok HTI dan khilafah yang meminta donasi sumbangan. Kemungknan besar tidak pernah sampai ke Palestina yang ada justru digunakan untuk menyuburkan dan operasional upaya menegakkan khilafah di Indonesia. PNIB meyakini mereka hanya menunggangi aksi kemanusiaan namun sesungguhnya berupaya memecah belah kemanusiaan, Dan kami meminta dengan sangat kepada Densus 88, Polri Dan TNI untuk tidak ragu ragu menindak tegas aksi aksi dan kegiatan HTI yang mencoba bangkit kembali ingin melakukan makar mendirikan negara khilafah di Indonesia, Negara Tidak Boleh Kalah, Negara Harus Menang tegas Gus Wal di akhir pernyataannya.