Reporter : Drs. H. Sunar (Abah Sunar)
SRN/SURABAYA/25-04-2024 – Alhamdulillah, kita panjatkan syukur kehadirat Allah SWT, Tuhan Yg Maha Kuasa, karena kita diberi kemapuan untuk menyelesaikan Puasa di bulan suci Rhomadhon sekaligus merayakan Idhul Fitri 1445 H termasuk sudah saling bermaf-mafan diantara keluarga, teman dan sahabat, semoga kita semua kembali menjadi orang yang Fitri (Bersih) dan semoga kita diberi umur panjang hingga ketemu lagi di bulan Rhomadhon 1446 H. Aamiin.
Berpijak dari pengalaman tahun-tahun yang telah berlalu, Ada Fenomena yang kita lihat bersama tentang tingkah – laku kita sebagai bentuk dari hasil Puasa di bulan Romadhon tersebut antara lain :
1. Begitu puasa selesai, maka berakhir juga aktifitas yang kita jalankan di Bulan Romadhon, sehingga seakan-akan tidak membekas sama sekali apa yamg kita jalankan dan yang kita peroleh pada bulan itu.
2. Ada yang setelah Satu Minggu, Dua Minggu, Satu bulan, Tiga bulan, Enam bualan keluar dari Romadhon sudah kembali bertabiat seperti sedia kala.
Padahal seharusnya aktifitas Religi itu harus kita bawa sampai Sebelas bulan sampai ketemu bulan Romadhon lagi dan itulah yang namanya gelar Muttaqin kita dapatkan sebagai hasil Puasa tersebut.
Lalu kenapa hal itu bisa terjadi…?
Puasa Romdhon bisa kita umpamakan sebagai orang yang sedang menimbah Air Suci dari sumur yang menggunakan katrol atau kerekan timbah tradisional untuk kita simpan pada suatu tempat yang akan kita gunakan untuk mensucikan diri pada Sebelas bulan yang akan datang, hingga ketemu bulan Romadhon lagi.
Jumlah air yang kita dapatkan sesuai dengan cara kita dalam menimbah di sumur tersebut.
1. Ada sebagian orang dalam menimbah Air, penuh dengan kehati-hatian sehingga air yang ada ditimbah tidak goyang sama sekali maka air yang kita peroleh satu timbah penuh dalam satu hari.
2. Ada yang menimbah asal-asalan sehingga timbah bergoyang-goyang dan air akan tumpah diperjalanan saat di tarik ke atas akibatnya air yang kita peroleh hanya sebagian dari timbah tersebut.
3. Yang paling parah adalah orang yang menimbah dengan cara kasar, ugal-ugalan dan serampangan sehingga timbah akan jungkir balik, maka bisa kita pastikan air tidak akan diperoleh sama sekali.
Dari kondisi diatas, dapat kita pastikan bahwa cara mengambil Air suci pada golongan nomor. 1, akan bisa memenuhi tempat yang disediakan dan pasti cukup untuk mensucikan diri selama Sebelas bulan yang akan datang sehingga meskipun bulan Romadhon telah berlalu maka akhlak dan kemampuan Religinya tetap sebagaimana yang dilakukan pada bulan Rhomadhon tersebut.
Untuk kondisi yang nomo.2, sudah bisa kita perkirakan air yang diperolah dan yang disimpan pada tempat yang disediakan pasti tidak penuh, bisa jadi hanya dapat 50%, 25% bahkan 10% sehingga jumlah air tersebut tidak cukup untuk mensucikan diri selama sebelas bulan kedepan tapi hanya untuk Lima bualan bahkan mungkin Dua bulan pun tidak cukup. Bisa kita pastikan setelah Dua bulan, Lima bulan maka kembali akan seperti sedia kalah seakan-akan tidak pernah melewati Bulan Romadhon.
Sedang yang kondisi golongan nomo.3, sudah bisa kita pastikan tidak mendapatkan air suci setetespun sehingga begitu Romadhon berakhir, maka berakhir pula kegiatan Religinya, maka Halitulah yang digambarkan bahwa puasanya hanya dapat LAPAR dan DAHAGA saja
Demikian, semoga kita semua termasuk golongan orang yang menimbah air pada nomor. 1, Terima kasih.