Budaya  

Tedhak Sinten Prosesi Adat Jawa Memapak Tanah Pertama Bagi Anak

Reporter : Karjoko

SRN/SURABAYA/21-04-2924 – Acara Tedhak Sinten yaitu prosesi adat Jawa bagi anak turun tanah yang sudah berumur 8 bulan menurut kalender Masehi atau 7 lapan kalender Jawa. Acara ini digelar mulai pukul 10.00 oleh keluarga Destha dan Shinta di jalan Petemon 2 A nomer 152 A Kecamatan Sawahan Surabaya ,Minggu pagi 21-04-2024.

Tradisi tedhak Sinten dihadiri keluarga besar Mulyani Markimah dan keluarga Shinta dan tetangga dekat kurang lebih 50 orang yang hadir sebagai bentuk kegiatan pelestarian budaya Jawa yang merupakan serangkaian kegiatan yang menyimbolkan orang tua untuk membimbing anak nya yang bernama Muhammad Dirga Derma Argantara dalam meniti kehidupan yang baik banyak rejeki,diberikan kesehatan,” tutur Marlin Astutik eyang uti Dirga.

Tedhak Sinten berasal dari kata Tedhak artinya turun dan Sinten arti nya tanah atau Siti yaitu merupakan tradisi menjejakan kaki ketanah bagi seorang anak yang pertama kali mudun lemah ,dengan digelarnya prosesi umbarampe atau perlengkapan dengan Jedah 7 warna warni, prosesi tedhak Sinten ini ada 6 yang harus dijalankan

Prosesi pertama orang tua membasuh kaki anaknya sebelum turun tanah, kedua meniti atau berjalan di atas kue yang dari beras ketan yang berwarna warni, ketiga anak di ajak naik tangga dari tebu, keempat dimasukan kurungan ayam yang didalamnya ada uang,mainan, alat tulis , hp, laptop, pakaian, perhiasan, beras, bunga dan lain lain, kelima anak dimandikan biar harum didalam keluarga dan dirinya, keenam Udhik Udhik yaitu menyebarkan uang ke tamu yang hadir baik anak maupun orang tua yang hadir tujuan nya nanti anak mendapatkan rejeki cukup akan didermakan ke fakir miskin. Inilah tujuan diadakan prosesi tedhak Sinten supaya adat Jawa tidak dilupakan, dipunahkan tetapi perlu dilestarikan dan perlu diceritakan ke generasi sekarang,” beber Kasat pemandu tedhak Sinten

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.