Reporter : Mail/Pujo – SRN Pamekasan
SRN/PAMEKASAN/10-11-2023 – Wali Murid merasa terpaksa membeli seragam Marlena dan Sakera untuk anakny, walaupun tidak mampu karena kalau anak saya tidak dibelikan maka seakan-akan dia dikesampingkan, tidak diperhatikan, dan anak saya malu terhadap teman-temannya.
Ansori selaku Wali Murid SDN di Lingkungan Kabupaten Pamekasan merasa terbebani oleh adanya Surat Edaran yang dikeluarkan oleh Dinas Pendidikan Kabupaten Pamekasan untuk membeli Seragam Marlena dan Sakera.
Walaupun hanya Surat Anjuran untuk memakai pakai Adat bagi orang yang mampu dan bagi yang tidak mampu menggunakan pakaian Batik biasa, namun kenyataannya seakan menjadi hal yang wajib bagi Orang Tua, karena sudah ditekan sama anak-anaknya dan tidak boleh tidak kami selaku Orang Tua harus membeli sesuai permintaan anak.
Disisi lain Dodi juga menyampaikan keluhan dan beban yang sama pada teman Media SRN dan edia Lainnya yang tergabung dalam KJJT Pamekasan, bahwa saya selaku Orang Tua harus juga melihat mintal anak saya, kalau misalnya tidak dibelikan Seragam Marlena ataupun Sakera.
Dengan keadaan terpaksa saya juga harus membeli, walaupun menguras kantong, karena harganya cukup mahal dan jarang barangnya di pasar-pasar Tradional Kabupaten Pamekasan.
Kenapa harus memakai Seragam Marlena atau Sakera, kan masih banyak baju-baju Tradional yang lain. Ini kan hanya menyambut hari jadi Kabupaten Pamekasan yang ke 493 di tahun 2023.
“Peringatan hari jadi Kabupaten Pamekasan Hebat tahun 2023 kali ini sangat sepi di apakah Kabupaten Pamekasan Hebat nya hilang juga ketika sang Bupati Batrut Tamam hengkang dari Jabatannya atau bergati Pemimpin baru, walaupun hanya sekedar PJ. Bupati Kabupaten Pamekasan, namun hanya bagi sekolah-sekolah yang nampak sangat meriah. Tutupnya.