Reporter : Satriya-SRN
SRN/BANYUMAS/06-09-2023 — Di Indonesia terutama Pulau Jawa banyak terdapat pegunungan, salah satunya Gunung Slamet, Gunung Slamet ini merupakan salah satu dari enam gunung yang ada di Jawa Tengah (Jateng). Gunung Slamet menjadi gunung tertinggi kedua di Pulau Jawa, disini memiliki sejumlah kisah misteri atau beberapa mitos yang ada disekitaran gunung tersebut.
Berikut deretan mitos yang ada di Gunung Slamet akan kami jabarkan dalam penulisan Misteri di SRN, kata Slamet dalam Gunung Slamet kerap diartikan sebagai selamat. Oleh karenanya, banyak masyarakat yang percaya jika Gunung Slamet merupakan gunung yang memberikan keselamatan.
Meskipun demikian, ada sebagian Masyarakat Jawa, menganggap Gunung Slamet kerap dianggap sebagai salah satu gunung yang dikeramatkan. Oleh karenanya, tak heran jika banyak kisah-kisah misteri atau mitos yang menyelimuti diarea Gunung Slamet tersebut.
Gunung Slamet juga memiliki predikat sebagai gunung tertinggi di Jawa Tengah (Jateng) dan kedua di Jawa setelah Gunung Semeru. Secara administrasi, gunung ini berada di Empat Wilayah Kabupaten yakni Purbalingga, Banyumas, Brebes, dan Tegal.
Bila dilihat akan Keindahan alam yang ada di Gunung Slamet, memang memiliki salah satu daya tarik, sayang kadang di balik keindahan ada juga cerita yang membuat merinding atau ciut nyali para wisatawan/pendaki, karena beberapa faktor yang ada di sana. Salah satu faktornya adalah berbagai cerita legenda dan beberapa mitos dari Gunung Slamet yang cukup membuat bulu kudu berdiri.
Salah satunya merupakan tempat bersemayamnya para Dewa, mitos Gunung Slamet yang cukup populer adalah menjadi tempat bersemayamnya para Dewa, di Puncak Gunung Slamet ini dipercaya merupakan tempat bersemayamnya para Dewa dan menjadi penghubung antara Bumi dan kahyangan.
Merangkum dari berbagai sumber, Gunung Slamet memiliki mitos bahwa Gunung Api ini merupakan puncak dari Gunung Meru di India yang dibawa oleh Dewa Brahma dan Dewa Wisnu ke Tanah Jawa untuk dijadikan sebagai pasak bumi. Kisah yang termuat dalam kitab Tantu Panggelaran itu mengungkapkan jika sejatinya sebelum Gunung Slamet ditanamkan, Pulau Jawa masih terombang-ambing di lautan karena belum ada penekannya.
Ada pula Mitos yang mengatakan Gunung Selamat merupakan tempatnya para Mahluk Halus, seperti halnya gunung lain di Jawa, Gunung Slamet juga diselimuti cerita misteri atau mitos tentang keberadaan sosok mahkluk halus. Mahkluk halus yang diyakini bersemayam di Gunung Slamet adalah Sang Bahureksa atau penguasa di Gunung Slamet yaitu Mbah Jamur Dipa. Menurut cerita Sesepuh di Dusun Bambangan, sebutan Mbah Jamur Dipa berawal dari seorang pendaki yang bermalam di Gunung Slamet dan bermimpi didatangi oleh sesosok orang yang bernama Mbah Jamur Dipa.
Selain didatangi lewat mimpi, roh Mbah Jamur Dipa biasanya juga merasuki para pendaki untuk menunjukkan identitasnya, dengan cara berbicara melalui perantara manusia yang dirasukinya.
Mitos tempat-tempat angker, mitos di Gunung Slamet di Dusun Bambangan, asal usul adanya tempat angker di Gunung Slamet di pos 2 dan di pos 9 dari banyaknya kejadian orang yang meninggal di tempat tersebut. Beredarnya mitos tersebut berawal dari informasi para pendaki, yang setelah melakukan pendakian menceritakan peristiwa atau kejadian aneh kepada beberapa Warga Bambangan, dan ternyata peristiwa aneh yang dialami para pendaki itu dialami juga oleh kelompok pendaki yang lain.
Sampai pada akhirnya ada seorang Warga Bambangan yang ingin membuktikan kebenaran cerita itu, dan ternyata saat tidur di pos 2, orang tersebut diganggu oleh makluk halus yang sering diceritakan oleh banyak pendaki yang menginap di pos 2. Sedangkan di pos 9 yaitu di Pelawangan, mitos yang cukup populer adalah terkait keberadaan Pasar Setan. Konon di lokasi itu banyak suara-suara mahkluk halus yang didengan para pendaki. Kabarnya, mitos itu kerap terjadi dan dialami Warga Dusun Blambangan maupun para pendaki.
Ada pula mitos dari ramalan Jayabaya, disini terdapat kisah sebagian besar masyarakat Indonesia pasti sudah tidak asing lagi dengan nama Prabu Jayabaya. Raja yang terkenal akan ramalannya mengenai mitos tentang Pulau Jawa yang akan terbelah menjadi dua yaitu pada ramalan Jayabaya yang mengatakan “…nugel tanah Jawa kaping pindho…” Ramalan itu berarti “…mematahkan tanah Jawa untuk yang kedua kali…”
Hal ini merupakan bukan hal yang mustahil, karena menurut cerita dari sejarah, dulu Pulau Jawa dan Sumatra tergabung menjadi satu daratan, kemudian terpisah dan banyak orang yang percaya terpisahnya kedua pulau ini disebabkan oleh letusan Gunung Krakatau Purba. Hal ini pun mengundang pertanyaan yang menyangkutpautkan dengan ramalan Prabu Jayabaya di atas benarkah Pulau Jawa akan terbelah untuk kedua kalinya.
Dari ramalan tersebut memang belum terbukti adanya, akan tetapi semua itu adalah kehendak Allah, yang memang Maha Segalanya, maka dari itu, kita sebagai manusia harus berserah diri pada Sang pencipta, dan menjaga kelestarian alam, bukannya merusak kelestarian dan ekosistem alam, kita harus menjaga dan merawat untuk anak cucu kita.