Reporter : Riski Kopral
SRN/SURABAYA/16-08-2023 – Para Pejuang Surat ijo Kota Surabaya kembali lakukan aksi menuntut hak mereka, aksi Demo yang diawali di depan Gedung Grahadi ini sempat dihalau oleh petugas, dikarenakan diwaktu yang bersamaan sedang berlangsung acara gladi bersih persiapan Upacara 17 Agustus yang sedang berlangsung di Gedung Grahadi, pada Selasa (15/08)
Akhirnya para pendemo diarahkan kesisi samping Balai Pemuda yang bersebelahan dengan Gedung Grahadi tersebut, disitu para Pejuang Surat Ijo dan juga bergabung bersama mereka para Buruh Metal Indonesia dan juga Mahasiswa pendukung pembebasan Surat Ijo. Didepan Grahadi rencananya ingin bertemu dengan Gubernur Jatim namun gagal, mereka hanya ditemui oleh perwakilan dari Geburnur yaitu Staff Bakesbangpol Jawa Timur, kekecewaan nampak diraut wajah para pejuang Surat Ijo harapan mereka untuk bertemu Gubernur Jawa Timur gagal.
Dari Gedung Grahadi rombongan Unjuk Rasa bergerak menuju Gedung Dewan DPRD Kota Surabaya, ribuan pesrta Unjuk Rasa memadati halaman depan Kantor DPRD Kota Surabaya dengan harapan ada perwakilan dari para Wakil Rakyat yang menemui mereka, namun gagal hanya di temui dari Staff Kesekretariatan Dewan Kota Surabaya.
Rombongan akhirnya bergerak menuju titik akhir tujuan, yaitu Balai Kota Surabaya berharap Walikota Surabaya Eri Cahyadi bisa menemui mereka, di depan kantor Balai Kota Surabaya sudah ada ratusan Aparat Keamanan TNI/POLRI sudah bersiaga menunggu kehadiran para pejuang Surat Ijo dengan tertib para Pengunjuk Rasa berorasi menyampaikan tuntutan mereka melalui Mobil Komando dan lagi lagi gagal menemui Walikota Surabaya Eri Cahyadi.
Diakhir giat korlap aksi Saleh Alhasni menuturkan bahwa Aksi kali ini bertujuan untuk menunjukan kepada Publik bahwa di Ibu Kota Provinsi Jawa Timur ini masih ada raktat yang terjajah dan tidak memiliki tanah dan kami hendak menunjukan bahwa Warga Surat Ijo selama ini tidak memperoleh hak atas tanahnya sejak UUPA 1960 hingga menjelang hari Kemerdekaan RI yang ke-78 tegas Saleh.
Senada dengan Saleh Ketua Ormas ASB (Arek Suroboyo Bergerak) Diana Samar yang juga merupakan aktifis Pejuang Surat Ijo menuturkan bahwa ASB ikut berjuang dalam Aksi kali ini untuk menunjukan pada setiap Stikholder bahwa pejuang Surat ijo masih ada dan sampek Surat ijo diganti menjadi SHM tutup Diana.