Reporter : D-Prap
SRN/SURABAYA/03-06-2023 – Tim Community of Environmental Sustainnable (Co. Ensis) bersama pegiat lingkungan malang mengirimkan surat teguran dan permintaan audiensi kepada Gubernur Jawa Timur Ibu Hj. Khofifah Indarparawansa,M.Si. pada Rabu (31/05).
Mahasiswa yang tergabung dalam komunitas tersebut telah melakukan penelitian sepanjang Maret – Mei 2023 pada hulu hingga hilir Sungai Brantas.
Berdasarkan hasil identifikasi yang dilakukan Sungai Brantas telah mengalami penurunan kualitas air karena pencemaran mikroplastik, limbah industri, peternakan dan limbah domestik.
Selain itu para peneliti dari Co Ensis juga melakukan identivikasi bangunan liar, timbulan sampah serta popok sekali pakai yang juga menjadi biang rusaknya ekosistem dan kualitas air sungai Brantas.
“Kami prihatin terhadap kualitas air mulai dari hulu hingga hilir Sungai Brantas.Hasil uji kualitas air sepanjang bulan Maret hingga Mei mulai dari kualitas air insitu, indikator biologi menggunakan plankton dan diatom didapatkan hasil perairan Brantas yang telah terkontaminasi mikroplastik dan Logam Berat”, ucap Nisrina selaku koordinator Co.Ensis.
Selain itu mahasiswa aktif Management Sumber Daya Perairan Universitas Trunojoyo Madura ini, juga menjelaskan bahwa Hasil pengujian kualitas air dan Identivikasi Mikroplastik pada limbah cair pabrik kertas di kawasan hilir Sungai Brantas telah berdampak pada menurunnya kualitas air sungai Brantas.
Sumber Mikroplastik dan Kerusakan Biota Brantas Didominasi Pabrik Kertas. Dari hasil pengujian kadar mikroplastik di empat pabrik kertas di Jawa Timur, yaitu :
1. PT. Adiprima Suraprinta berjumlah 26,35 partikel/liter.
2. PT. Surabaya Mekabox berjumlah 12,86 partikel/liter.
3. PT. Tjiwi Kimia berjumlah 7,58 partikel/liter.
4. PT. Dayasa Aria Prima sejumlah 5,2 partikel/liter
Hasil identifikasi juga ditemukan plankton dengan analisis indeks Saprobik, kjmenunjukkan tingkat pencemaran empat pabrik kertas sebagi berikut :
1. PT. Adiprima Suraprinta pada outlet -1,2 tingkat pencemaran agak tinggi;
2. PT. Dayasa Aria Prima di sebelum, outlet dan sesudah didapat hasil berturut turut -1,1;-1,6;-1,1 menunjukkan tingkat pencemaran agak tinggi;
3. PT. Surabaya Mekabox disebelum, outlet dan sesudah outlet menunjukkan tingkat pencemaran agak tinggi dengan kisaran -0,4;-1,0;-0;
4. PT. Tjiwi Kimia dioutlet -1,4 menunjukkan tingkat pencemaran paling tinggi.
Rafika Aprilianti, S.Si kepala LAB ECOTON mengatakan, “Mikroplastik mengandung senyawa Endoctrin Distruption Chemical (EDC) dan bahan tambahan seperti phtalate, bhispenil A, alkhyl phenol, pigmen warna dan anti retardan, semua bahan kimia tambahan ini bersifat karsinogenik dan mengganggu hormon, akibatnya gangguan reproduksi akibat senyawa EDC akan mendorong manusia mengalami gangguan reproduksi, gangguan pertumbuhan, manpouse lebih awal, menstruasi lebih awal dan paling berbahaya adalah penurunan kualitas sperma pada laki – laki”.
Atas temuan tersebut, Co Ensis, mendesak Gubernur Jatim Serius Atasi Permasalahan Lingkungan di Jawa Timur Khsususnya Sungai Brantas. Dan mendorong percepatan pemulihan lingkungan di Jawa Timur khususnya sungai Brantas.