Budaya  

AKSI ON THE SPORT SEDULURAN SENIMAN SURABAYA

Cak Brengos (Ketua) dan Cak Yangboo Pionir Komunitas Seduluran Seniman Suroboyo

AKSI ON THE SPORT SEDULURAN SENIMAN SURABAYA

Reporter  : Rofing

SRN/SURABAYA/03-06-2023 – Komunitas Seduluran Seniman Suroboyo melaksanakan kegiatan ‘On The Spot’ yaitu melukis secara langsung, terutama dengan Obyek Gedung atau Bangunan Lama yang masuk kategori Cagar Budaya, yang banyak berdiri di sekitar Jalan Tunjungan Surabaya, pada Minggu (28/05), Malam.

Lokasi yang dipilih kali ini tepat di sekitar Lampu Merah depan Gedung Bank Niaga, tak jauh dari banner Mlaku mlaku Nang Tunjungan atau sekitar Seratus Meter ke Utara Gedung Badan Pertanahan Pemkot Surabaya.

Komunitas Seduluran Seniman Suroboyo Beraksi Melukis On The Spot di Jalan Tunjungan Surabaya

Dengan melukis secara On The Spot, tidak jarang terdapat interaksi antara pelukis dengan orang orang yang melintas di sekitar mereka, apalagi kegiatan para pelukis ini dimulai sekitar pukul 19.00 WIB, saat ramai ramainya pengunjung yang melintas di sepanjang Jalan Tunjungan. Interaksi tersebut mulai dari dialog soal melukis, obyek lukisan maupun sekedar berfoto bersama.

Cak Muko dengan gaya ‘ngelempoh’ di trotoar tengah asyik melulis Gudung Tua yang tertulis angka 1912 pada atap Gedung yang menunjukkan Gedung tersebut berdiri tahun 1912 di seberang Jalan. sekitar sepuluh Meter disampingnya Cak Breng,  nampak menjawab pertanyaan orang yang melintas soal obyek lukisannya yang belum terlihat,

“ini masih dasarannya mas, jadi belum kelihatan obyeknya.” maklum saja Cak Brengos, pelukis ini biasa disapa, karena baru saja mulai melukis.

Tidak jauh disebelahnya ada Cak Yanboo, tengah asyik melukis sambil berdiri, sehingga tidak menyadari beberapa kali jepretan kamera dari pengunjung yang melintas sedang mengabadikan dirinya yang lagi melukis.

Beda lagi dengan gaya Cak Budi An, dengan santainya dia melukis dengan duduk di balok beton sambil menggunakan pahanya, sebagai sandaran kanvas kecilnya, namun serius menggerakkan kuas sambil sesekali mencelupkannya pada cat air di sebelahnya, kemudian digoreskan pada kanvas ukuran sekitar 35 x 25 cm.

Kegiatan melukis secara On The Spot seperti ini adalah, sebagai wujud ekspresi dan sekaligus eksistensi dari seniman lukis di Kota Surabaya, lebih khusus lagi yang tergabung dalam Seduluran Seniman Suroboyo.

Cak Breng selaku Ketua Komunitas ini berharap, kegiatan ini dapat berlangsung secara periodik, “Soal waktunya masih kita bahas mas, apakah setiap Minggu atau Dua Minggu sekali.” kata cak breng.

Adapun ketika ditanya soal keberadaan Komunitas S3 atau Seduluran Seniman Suroboyo sendiri, Cak Breng selaku Ketua menjelaskan bahwa komunitas ini merupakan kumpulan dari seniman yang ada di Surabaya, tidak hanya Pelukis Kanvas saja namun ada juga pelukis mural, pemahat, maupun relief. Ada sekitar Tujuh Puluh Seniman yang menjadi anggota dalam Paguyuban atau Komunitas ini.

Ditambahkan oleh Cak Yanboo, selaku Pionir dalam Komunitas ini, ia berharap ada peran Pemerintah Kota, dalam hal ini Dinas Pariwisata khususnya, perhatian terhadap seniman di Surabaya.

Ketika di kejar perhatian dalam wujud bagaimana Cak Yanboo cuma berharap, agar tidak diusir oleh satpol PP, ketika dia sedang berkspresi untuk melukis sebagaimana malam ini di Jalan Tunjungan, maklum dia punya pengalaman pernah diusir satpol PP ketika sedang berekspresi melukis, karena dianggap mengganggu dan disamakan dengan Pedagang Kaki Lima Liar.

Cak Brengos juga menjelaskan bahwa, perhatian dari Dinas Pariwisata biasanya terkendala pada soal adanya Lembaga atau Organisasi berbadan Hukum, meskipun iapun memaklumi hal itu karena terkait dengan pertanggung jawaban anggaran.

Wajar saja karena Seduluran Seniman Suroboyo ini hanyalah Komunitas, sambung rasa atau forum komunikasi antar seniman di Surabaya, entah kedepannya dilembagakan atau tidak bergantung pada kemauan teman teman sesama seniman.

Namun maksud Cak Breng, seharusnya kepedulian dari Pemerintah tidak seharusnya menjadi terhambat hanya karena soal Administratif belaka, sehingga wajar bila ia berharap ketika para seniman mewujudkan ekspresi atau eksistensinya baik individu maupun kelompok menjadi lebih mudah dan nyaman apalagi juga difasilitasi baik oleh Pemerintah maupun Swasta.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.