Reporter : Satriya/Muchlis-SRN
Foto : Tino/Muchlis-SRN
SRN/SURABAYA/23-05-2023 – Kesenian Jaranan atau yang lebih dikenal Kuda Lumping adalah sebuah Tari yang biasa dimainkan oleh 4 atau 6 orang bahkan lebih. Kesenian Jaranan menjadi salah satu kesenian yang digemari banyak orang dan tidak melihat usia, mulai dari anak-anak sampai dengan dewasa. Menjadi salah satu Budaya Bangsa yang harus dilestarikan, banyak orang yang mulai belajar kesenian jaranan ini.
Setelah pandemi ini, kesenian Jaranan kembali menjadi hiburan yang sering dijumpai. Kesenian Jaranan banyak berkembang di Pulau Jawa, khususnya di Jawa Timur. Di Jawa Timur sendiri Kesenian Jaranan mengalami banyak perkembangan.
Kesenian Jaranan yang biasanya dipentaskan dengan Tarian Kuda Lumping, Celengan dan Barongan, kini mengalami banyak perkembangan.
Para Pembaca setia SRN, bisa menyaksikan Tarian Bantengan juga dalam Kesenian Jaranan. Bantengan yang ada di Jaranan juga beragam, salah satu yang kini menarik perhatian adalah Bantengan Suro.
Kesenian Jaranan juga banyak Sanggarnya, terutama di Kota Surabaya, seperti Sanggar Tari Jaranan Aulio Utomo, yang berada di lokasi Jalan Medoan Semapir Tengah Gang 9A, Kelurahan Medoan Semampir, Kecamatan Sukolilo, Surabaya.
Sanggar ini diketuai oleh Bopo Kasiono, Sekertaris Yuli Culik, Bendahara Subatian, mereka memiliki anggota sebanyak 100 Orang, dari anak didik SD sampai Pergurun Tinggi, mereka ini merupakan para Seniman Muda yang peduli akan kelestarian Budaya Bangsa kita.
Kunjungan Media SRN secara langsung di Lokasi Sanggar Aulio Utomo, karena Sanggar Tari Jaranan Aulio Utomo, Kelurahan Medoan Semampir ini akan ikut andil dalam Pagelaran Harla ke 45 UPT Taman Budaya Jatim, yang akan dilaksanakan pada Tanggal (26/05), Media SRN ingin melihat persiapan Latihan para Seniman Jaranan Aulio Utomo secara langsung.
Saat berada dilokasi latihan Tim Media SRN langsung ditemui oleh Bopo Kasiono dan rekan rekan pengurus sanggar Aulio Utomo beserta pemain Jaranan, diloksi latihan, Media SRN saat melihat lamgsung para pemain sedang berlatih, tidak adanya penerangan cahaya lampu, meski tersedia 2 tiang lampu, tetapi tidak ada kabel yang mengaliri pada penerangan lampu tersebut, tetapi ini tidak membuat para Seniman Jaranan surut dan tetap semangat untuk berlatih demi melestarikan Budaya Kearifan Lokal Bangsa ini, dan mengajarkan pada para Generasi Muda untuk ikut serta mau mencintai Budayanya.
Saat ditanya Media SRN, Bopo Kasiono, tentang perihal penerangan lampu tersebut, beliau mengatakan, sudah pernah mengajukan pada Lurah tatapi belum ada tanggapan atau realisasi, padahal bila dilihat, lampu penerangan ini bisa disalurkan lewat PJU, terang Bopo Kasiono.
“Kami Para Seniman Jaranan Aulio Utomo ini, sebenarnya ingin mendapatkan perhatian dari Pemerintah Daerah atau Kota, melalui Dinas yang terkait untuk bisa membantu para Seniman seperti kita ini, ya paling tidak kita selalu diberi Job tanggapan, atau bantuan seperti Peralatan Baju, Alat Musik, serta yang utama penerangan Lampu bila kita latihan, dengan adanya penerangan lampu kita dapat lebih foKus dan semangat, ini juga untuk kepentingan kita bersama, bisa membantu melestarikan Budaya pada Generasi Muda, tolong paling tidak perhatiannya sedikit pada kami, kami para Seniman Budaya Kecil perlu diperhatikan dan dibina,” Ungkap, Bopo Kasiono, pada Media SRN, tanggal (21/05), pukul 22.00 WIB.
Pada saat latihan dilaksanakan di Area Parkir Pasar Medoan Semampir, Tampak anak anak Muda sangat antusias dan bersemangat untuk berlatih, ini lah gunanya para Seniman yang mau peduli akan para Generasi Muda untuk Mencintai akan Budaya Bangsanya Sendiri.
Disela sela Media SRN akan mohon diri, para Pengurus Sanggar berpesan mohon untuk disampaikan pada Bu Lurah Medoan Semampir tentang hal ini jih mas, kata Bopo, kemudian Media SRN mohon diri dan berjanji akan menyampaikan hal tersebut pada beliau dan juga pada Dinas terkait.