Reporter : D-Prap-SRN
SRN/GRESIK/29-04-2023 – Kabar tewasnya Tahanan dengan dugaan pencurian burung di Polsek Wringinanom Gresik (27/04), mencuat menjadi perbincangan di masyarakat sekitar.
Saat di datangi Media SRN di Polsek Wringinanom (28/04), salah satu personil membenarkan adanya tahanan yang meninggal gantung diri. Namun Kanit Reskrim enggan memberikan keterangan.
“Lewat Kasi Humas Polres saja yang punya kompetensi memberi keterangan,” ungkapnya.
Mediapun menuju ke Rumah Duka di Daerah Semengko Wringinanom dan bertemu pihak keluarga Almarhum Hagai Setiawan, pemuda berusia 20 tahun yang tewas di dalam sel tahanan Polsek Wringinanom itu.
Awal mula kejadian Almarhum HS sampai masuk di tahanan Polsek Wringinano, menurut cerita keluarga Korban, pada malam (24/04), sekitar pukul 23.00 WIB atau Jam Sebelas Malam korban tertangkap dengan dugaan mencuri burung, di rumah salah seorang warga.
Menurut Ridwan Paman Almarhum HS diduga sudah di hajar terlebih dulu, di tempat kejadian, yang salah satunya Oknum Polisi Ed yang bertugas di Wilayah Sidoarjo.
Namun saya mendengar berita keponakan meninggal pada Kamis (27/04), dirinya kaget. Padahal sebelumnya sehat-sehat saja karena pagi sekitar pukul 09.00 WIB, sempat menelepon minta di besuk.
Pada saat diketahui meninggal, diceritakannya, berawal dari kunjungan orang tua Almarhum Ke rumah tahanan sekitar pukul 14.00 WIB, dimana salah satu personil Polsek memanggilnya (HS) namun tak menjawab.
Yang pada akhirnya, pintu sel di dobrak dan Ibu Almarhum. HS, Rahmawati, sontak kaget ketika personil itu meneriakkan,” Innalilahi”.
Mendengar teriakan itu, beberapa personil melepaskan jeratan tali rapia yang mengalung leher Almarhum HS dan bergegas melarikannya ke RS terdekat, terang Rahmawati.
Saat Jenasah di bawa ke rumah, didapati Paman Almarhum HS begitu dalam bekas jeratan lehernya. “padahal keadaan di dalam tahanan terlalu pendek antara tali dan postur tubuhnya,” ungkap Ridwan.