BEBERAPA PENGURUS RT DAN RW SAMBAT KE WALI KOTA SURABAYA TERKAIT SUARA BISING MUSIK RHU

BEBERAPA PENGURUS RT DAN RW SAMBAT KE WALI KOTA SURABAYA TERKAIT SUARA BISING MUSIK RHU

SRN/SURABAYA/26-02-2023 – Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menampung curahan hati tiga Ketua RT di RW 02, Kelurahan Dukuh Pakis, Kecamatan Dukuh Pakis, saat di Rumah Dinas. Mereka curhat, lantaran terganggu musik Rekreasi Hiburan Umum (RHU), yang tak jauh dari lingkungan rumah warga, di Kawasan RT 01, 02, dan 05 di RW 02, Kelurahan Dukuh Pakis.

Tak hanya curhat, mereka pun mendatangi Rumah Dinas Wali Kota, sambil membawa stempel RT/RW untuk dikembalikan ke Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya. “Jadi RT, RW iki saking pegele (sangat capek) merasa terganggu ketika salat malam itu keliru, karena jedag jedug musik,” kata Wali Kota Eri Cahyadi, Jumat (24/02)

Wali Kota Eri Cahyadi melanjutkan, para Ketua RT/RW itu sudah sangat lelah menerima protes warga, sehingga ingin mengembalikan stempel pada dirinya. Dengan adanya permasalahan ini, ia berusaha menengahi kemudian mengembalikan stempel RT/RW tersebut.

Sebenarnya, Wali Kota Eri masih mengatakan, para RT/RW sebenarnya tidak ingin meminta investasi di Surabaya itu ditutup. Akan tetapi hanya ingin investasi atau RHU di sekitar rumah warga tersebut tidak mengganggu ketenangan pada Malam hari.

“Artinya, harapan Pak RT/RW, kalau ada tempat seperti itu, tidak sampai keluar lah suaranya. Saya sampaikan juga, saya minta maaf. Karena saya, Lurah dan Camat tidak memberikan kepastian ketenangan bagi warga,” ujarnya Wali Kota Eri.

Wali kota yang akrab disapa Cak Eri Cahyadi itu juga menyampaikan, mulai malam ini segera menjembatani perkara ini ke Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur. Selain itu, untuk memastikan suara bising tersebut, ia akan turun langsung ke lokasi.

“Karena ada yang bilang bunyinya kencang, ada yang bilang tidak. Makanya saya cek nanti malam secara langsung,” sebut Cak Eri.

Cak Eri menambahkan, warga yang rumahnya terganggu dengan RHU tak segan membantu, dan menyampaikan kepada Pemprov Jatim. Karena landasan kelab malam izinnya berada di pemprov.. “Insya allah bila ada yang mengganggu rakyat, pemprov bahkan pemerintah pusat, akan memperbaikinya. Dadi Pak RT/RW mari kita bekerja bersama, stempele tak balekno (stempel saya kembalikan,” imbuhnya.

 Di samping itu, Ketua RT 01/RW 02, Kelurahan Dukuh Pakis, Kecamatan Dukuh Pakis, Aurul Rofik menyampaikan, kalau dirinya hanya ingin warganya tenang, tidak terganggu suara bising musik RHU. Menurutnya, sebelum ada kelab malam itu warga hidup tenang tanpa suara musik yang bising.

“Kami tidak minta apa-apa, tidak ada tendensi juga. Kami hanya minta tolong hilangkan kebisingan itu, tolong lah balikin seperti dulu,” sampai Rofik.

Rofik menginginkan, ia juga tidak ingin terjadi gesekan antara warga dengan pengusaha kelab malam di kawasan tersebut. “Jadi buka saja nggak apa, tapi kalau bisa jangan ganggu warga,” pintanya.

Sementara itu, Kepala Satpol PP Kota Surabaya, Eddy Christijanto menjelaskan, saat dilakukan survei di lokasi pada pukul 23.17 WIB. Bersama Camat Dukuh Pakis dan warga setempat tidak mendengar adanya suara bising yang disebabkan kelab malam di kawasan itu.

“Dini hari ini mulai pukul 23.00-00.00 WIB tidak terdengar suara bising terdengar. Terpantau kondusif, warga pun juga kondusif,” jelas Eddy di Balai RW 02, Kelurahan Dukuh Pakis, Sabtu (25/02).

Eddy berharap kepada warga, agar tidak melakukan tindakan anarkis walau nantinya ada hal yang mengganggu warga. Oleh karena itu, ia ingin permasalahan suara bising dari kelab malam diselesaikan dengan musyawarah.

Jika mengganggu kenyamanan warga, Eddy akan berkoordinasi dengan pemprov untuk dikomunikasikan bersama terkait hal itu. “Kami harap kedepan tidak ada lagi aktifitas yang mengganggu ketentraman warga Dukuh Pakis,” pungkasnya.

Reporter  : Satriya/Red

Sumber    : Humas Surabaya

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.