SRN/GRESIK/20-02-2023 – Kabupaten Gresik merupakan Kabupaten yang terletak di Provinsi Jawa Timur, yang letaknya di sebelah Barat Laut Kota Surabaya Ibu Kota Provinsi Jawa Timur. Luas dari Kabupaten Gresik 1.191,25 Km2, terdiri dari 18 Kecamatan, 26 Kelurahan dan 330 Desa.
Kabupaten Gresik adalah wilayah dataran rendah dengan ketinggian antara 2-12 Meter di atas permukaan laut. Sungai Kali Lamong merupakan Sungai utama yang mengalir melewati Kabupaten Gresik. Sungai Kali Lamong merupakan anak dari Sungai Bengawan Solo.
Sungai Kali Lamong memiliki luas Daerah Aliran Sungai (DAS) ± 720 Km2 dengan panjang alur sungai ± 103 Km serta memiliki 7 anak sungai. Pada musim penghujan, sungai Kali Lamong tidak bisa menampung semua debit yang masuk, akibatnya terjadi banjir di sekitar sungai Kali Lamong.
Penyebab banjir yang utama adalah curah hujan yang tinggi namun tidak diimbangi oleh kapasitas sungai. Oleh karena itu, banyak pemukiman yang terkena luapan dari Sungai Kali Lamong sehingga mengalami kebanjiran.
Selain dari pemukiman, banyak dari persawahan yang terendam banjir. Karena banyaknya pemukiman dan persawahan yang terendam banjir, Kabupaten Gresik mengalami kerugian yang cukup besar.
Masalah banjir telah menjadi prioritas Bupati Gresik dengan program Nawa Karsa, Go To Zero Banjir, dimana Banjir menjadi salah satu prioritasnya.
Program Gresik Kota Bebas Banjir, tampaknya masih menjadi jauh dari angan-angan bagi warga di sekitar Kali Lamong, karena wilayah di sekitar Kali Lamong kerap di terjang banjir.
Hal ini, menjadi sorotan Aliansi Gresik Selatan terkait penanganan banjir yang terjadi di 4 Kecamatan di Gresik Selatan, Kecamatan Balongpanggang, Benjeng, Cerme dan Menganti.
Program Go To Zero Banjir yang menjadi prioritas dari Bupati Gresik, layak di pertanyakan. Penanganan banjir dengan normalisasi Kali Lamong sepertinya tidak berjalan. Sepertinya banjir yang ada di wilayah daerah aliran sungai Kali Lamong masih terus menjadi momok bagi masyarakat sekitar.
“Pripun mas, sepertinya banjir akan terus ada di sekitar wilayah Kali Lamong, wong tanggul e koyok nggono” ujar Adi, warga kecamatan Balongpanggang, yang juga sebagai Humas Wartawan dan Aliansi Gresik Selatan.
Derasnya curah hujan yang mengguyur Kota Santri membuat sejumlah daerah mengalami banjir. Tak terkecuali, jalanan di Morowudi -Benjeng yang tergenang air. Wilayah 4 Kecamatan Gresik, memang menjadi langganan genangan air saat insensitas hujan tinggi. Setiap hujan deras datang, jalan seperti Morowudi sampai Benjeng kerap kebanjiran.
“Kalau kayak gini berarti program Bupati gagal, ya malu kita sebagai warga Kota Gresik. Kalau banjir terus terjadi setiap tahun, apa gak malah bikin malu,” kata Adi, Senin, (20/02).
Terkait penangangan banjir diwilayah Kecamatan Balongpanggang, M. Amri selaku Camat mengatakan upaya Pemerintah Kecamatan Balongpanggang saat banjir itu :
1. Jauh hari, koordinasi dengan pihak Desa untuk antisipasi dini bila banjir Kali Lamong datang, mulai bagaimana penanganan sedini mungkin, penempatan Posko, Jalur Evakuasi dan atau Dapur Umum;
2. Pas banjir datang, Kecamatan Balongpanggang sinergi dan koordinasi dengan OPD atau stakeholder terkait bagaimana upaya penanganan yang diambil.
3. Melaporkan perkembangan situasi banjir ke Bupati;
Lebih lanjut, ketika ditanya mengenai program Go To Zero Banjir, Camat Balongpanggang menjawab “Setau saya program pak Bupati dalam program Nawa Karsa beliau, pada Gresik Baru dalam hal menangani banjir, yaitu normalisasi Kali Lamong untuk meminimalisir banjir”.
“Kami bersyukur, dengan adanya normalisasi tersebut, percepatan surut luapan air Kali Lamong saat banjir di wilayah Balongpanggang signifikan.” pungkasnya.
Reporter : D.Prap