SRN/SURABAYA/15-02-2023 – Kembali terjadi peristiwa di Sekolah Dasar Negri Surabaya, Seorang Guru di salah satu Sekolahan Negri Gading V, berlokasi di Jalan Kapas Baru IV No. 1, Tambaksari, Surabaya. Pada Selasa (14/02), dikeluhkan oleh para Wali Murid atas dugaan pengusiran dan pelecehan repotasi saat akan melaksanakan rapat.
Hal ini disampaikan oleh Orang Tua Murid, Kelas Enam, yang bernama Siti Rohmah, Siti Rohmah mengaku bahwa, Guru bernama Sumartini yang mengajar di Kelas VI itu telah mengusir secara tidak langsung, mencari kesalahan Wali Murid karna memakai daster dan sendal jepit.
“Larangan itu dikeluarkan langsung dari lisan seorang Guru Sumartini, yang sebagai Guru di kelas VIC. SDN Negri Gading V Kecamatan Tambaksari. Kota Surabaya. Ia mengatakan kepada saya kalau datang ke sekolahan harus berpakaian rapi jangan berpakaian daster dan sendal jepit.” Kata Siti Rohmah menirukan ucapan Sumartini. Pada Selasa (14/02).
Lanjut Siti Rohmah, juga mengeluhkan tentang prilaku dan ucapan yang menyinggung hati saya. Bahwasanya perkataan yang dilontarkan oleh BU tini, panggilan akrabnya itu terkesan sangat menyinggung, sehingga saya ini menagis dan mengadu kepada Suami. Ujar Siti pada Media SRN (seputarrakyatnews.com).
“Saya sangat tersinggung dalam sikap dan kata-kata dari seorang Guru kepada Wali Muridnya. Gara-gara hanya memakai daster dilapisi jaket dan memakai sendal jepit, di buat jadi masalah seolah-olah saya diusir secara tidak langsung.” Jelas Siti Rohmah. Kepada Media SRN.
Masih kata Rohmah, jika memang menggunakan daster dan sendal jepit. Menurut pihak Sekolah itu tidak sopan. Sebenarnya meraka harus terlebih dahulu memberitahukan atau mengumkan agar kita bisa menyesuaikan, “justru bukan malah diusir secara tidak langsung seperti ini oleh Bu Tini, gara-gara hanya pakai daster dan sendal jepit harus pulang kerumah.” Ketusnya Rohmah.
Tambah Rohmah, Saya saat itu dipermalukan di depan Para Guru lain yang akan melaksanakan rapat, dia mengatakan kepada saya jangan pakai daster dan sendal jepit kalau datang ke Istansi. Berpakaian yang rapi dan sopan karna ini rapat dengan Kepala Sekolah.
“Menurut Siti Rohmah, saya berpakaian daster dan sendal jepit karna saya keburu-buru untuk menghadiri rapat di Sekolahan sehingga saya tidak sempat ganti pakaian. Namun setalah saya datang ke Sekolahan, malah saya di permalukan di muka umum seperti itu.” Ujarnya.
Diwaktu berbeda, Saat di konfirmasi oleh Media, Guru Sumartini, yang sebagai Wali kelas VIC, seolah-olah menepis soal pengusiran dan pelecehan repotasi yang dialami oleh orang Tua Murid bernama Siti Rohmah saat akan menghadiri rapat di Sekolahan.
“Saya tidak mengusir beliau, saya hanyamenegur dan memberikan contoh Rohmah agar kalau datang ke Sekolahan atau Instansi harus berpakaian yang rapi dan sopan.” Kata Sumartini saat ditemui Media di Ruang Kepala Sekolah.
Saat disinggung terkait peraturan dan ketertiban di Sekolahan soal pakaian, yang saat digunakan oleh Rohmah sebagai Orang Tua Murid tersebut. Sumartini mengatakan kalau masalah penggunaan pakaian disini, tidak ada peraturan yang harus paten dan tertulis.
“Saya disini hanya menyarankan ke pada Rohmah Orang Tua Murid. Agar jika datang ke Sekolahan harus berpenampilan yang rapi, bukan memakai daster dan sendal jepit. karena ini rapat dengan BNN Propinsi Jatim atas penyuluhan Anti Narkoba.” Jelas Sumartini pada Media.
Dalam persoalan ini Media yang datang ke Sekolah mencoba menemui dan korformasi soal terjadinya pengusiran dan pelecehan repotasi terhadap salah satu Orang Tua Murid kepada Kepala Sekolah SDN Negri Gading V. Surabaya. Namun Kepala Sekolah SDN Gading V, Khoirul Mansuri saat itu tidak berada ditempat, dan terkesan seolah tidak mau bertemu atau menghindar dengan para Media serta diduga melepas tanggung jawabnya sebagai Kepala Sekolah.
Hal ini disampaikan Hendra sebagai TU di Sekolahan SDN Negri V Surabaya. “menuturkan, usai rapat tadi, Kepala Sekolah khoirul, langsung keluar dikarnakan ada rapat penting yang harus beliau hadir, saya sudah sampaikan hal itu kepada beliaunya.” Singkat kata Hendra pad Media.
Kontributor : Yuli Shohel