DEMOKRASI UNTUK KEMAJUAN BANGSA BAIK LAHIR MAUPUN BATIN

Prof DR Haedhar Nasir Ketua Umun PP Muhammadyah Menyampaikan Selamat Hari Lahir (Harlah) dan Satu Abad Nahdlatul Ulama

SRN/YOGTAKARTA/-7-02-2023 – Demokrasi hakikinya adalah demi untuk kemajuan bangsa baik secara lahir maupun batin. Kemampuan fisik dan ruhani seharusnya seimbang sebagaimana terkandung dalam Pancasila yang penuh dengan nilai nila, Keadaban, Keadilan, Hikmah Kebijaksanaan dan lain sebagainya.

Hal ini disampaikan oleh Ketua Umum PP Muhammadyah,  dalam konferensi pers via daring di Kantor PP Muhammadyah, di Yogyakarta, pada Senin (06/02) kemaren.

Konferensi pers tersebut diselenggarakan selain menyampaikan sikap Politik Muhammadyah, juga dalan rangka untuk menyampaikan Ucapan Selamat Hari Lahir Nahdlatul Ulama yang juga bertepatan dengan usia Satu Abad Nahdlatul Ulama, serta menyampaikan keputusan Hisab Muhammadyah dalam rangka menyambut Rdan Idul Fitri 1444 H.

Menurut Haedhar Nasir, untuk memperoleh kemajuan fisik , lebih mudah dicapai berikut juga dengan kerusakan fisik lebih mudah untuk diperbaiki.  Namun bila kerusakan Ruhani terjadi pada tubuh sebuah Bangsa biasanya yang terjadi adalah proses pembusukan yang mengarah pada kehancuran sebuah Bangsa.

Dalam pandangannya, agama termasuk berbagai Ibadah dan Ritual didalamnya, harus menjadi energi kolektif dalam membangun Bangsa dan kemanusiaan semesta yang luhur. Di tengah Globalisasi, perubahan Sosial, Demokrasi dan Proses Kontestasi Politik, Agama harus menjadi kekuatan transformasi dalam rangka membangun sebuah kemajuan.

Karena itu haedar mengajak seluruh Elemen dan Elite Bangsa di Republik ini, baik Institusi maupun Elemen Masyarakat untuk bersama sama membangun Indonesia secara Lahir maupun Batin,  sebagaimana cita cita Kemerdekaan Bangsa. menjadikan Indonesia yang Merdeka, Bersatu, Berdaulat, Adil dan Makmur.

Ketua Umum PP Muhammadyah ini, meyakini nilai nilai inilah yang harus terus dihidupkan sehingga apapun yang dilahirkan dalam proses Berbangsa dan Bernegara, selalu  ada nilai nilai yang utama. Bangsa ini membutuhkan Visi nilai bukan hanya Visi pemikiran saja tandasnya.

Saat Rakyat dan Elite Bangsa memilih Moralitas, Etika, dan Akhlak , maka ini merupakan modal Ruhaniah untuk mengelola Negara. Bukan hanya urusan Pragmatis Keduniaan melainkan juga memiliki nilau Profetik Ilahiyah yang dalam Pancasila dibingkai oleh jiwa Ketuhanan Yang Maha Esa.

Tidak akan lahir mental haus kekuasaan, karena diatas kuasa manusia ada kuasa Tuhan. Diatas kedigdayaan manusia dengan kekuasaan-Nya yang ada batas. Tidak akan lahir pula penyimpangan dan penyelewengan dalam berbagai bentuk. Bahkan lebih jauh lagi dia akan selalu berbuat yang terbaik untuk Bangsanya, Negerinya, dan Tanah Airnya

Haedar Nasir,  menggugah segenap Umat Muslim Indonesia, khususnya dalam momentum menyambut Ramadhan 1444 H, untuk meningkatkan Habluminallah atau hubungannya dengan Allah SWT. Ketika seorang Muslim makin dekat dengan Allah SWT, maka akan melahirkan kesalehan.  Hal ini merupakan hal yang sangat hakiki. Seorang Muslim yang Habluminallahnya baik, Insya Allah akan selalu berbuat kebaikan, sekalipin tidak mendapat pujian orang lain. Tidak akan pula berbuat keburukan. Ketika dalam tubuh kaum Muslim Indonesia,  terdapat Jiwa Habluminallah, maka di Tanah Air ini tidak akan ada Korupsi, Eksploitasi Alam ďan Manusia, hubungan hubungan yang merusak sesama meskipun berbeda Agama, Suku, Ras, dan Golongan. Bahkan tidak akan ada perbedaan paham dalam tubuh satu Agama sekalipin.

Habluminallah juga akan melahirkan Rakyar dan Elite Bangsa yang memiliki Moralitas, Etika, Akhlak, Budipekerti, dan Akal Budinya Luhur serta Mulia. Karena seluruh gerak dan tindakannya dekat dengan Tuhan serta diawasi Tuhan yang Maha segalanya.

Reporter  : Rofiq Akbar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.