TERKAIT ISU PENCULIKAN ANAK BUPATI FLOTIM DAN KAPOLRES MENGHIMBAU MASYARAKAT AGAR TIDAK PANIK TAPI TINGKATKAN KEWASPADAAN

TERKAIT ISU PENCULIKAN ANAK BUPATI FLOTIM DAN KAPOLRES MENGHIMBAU MASYARAKAT AGAR TIDAK PANIK TAPI TINGKATKAN KEWASPADAAN

SRN/FLORES TIMUR/05-02-2023 – Akhir-akhir ini sering terdengar kabar soal isu kasus penculikan anak di berbagai daerah di seluruh Indonesia, baik di tempat umum maupun kawasan sekolah. Bahkan, isu tersebut secara masif berkembang di media sosial.

Baik itu Facebook, WhatsApp, Instagram, Twiteer, Tiktok dan media sosial lainnya. Situasi ini pun membuat resah orang tua di wilayah Kabupaten Flores Timur (Flotim), Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) hingga anak-anak pun ikut ketakutan.

Oleh karena itu, Penjabat Bupati Flotim Drs. Doris Alexander Rihi, M.Si menyikapi isu maraknya penculikan anak itu, dengan menghimbau setiap tingkat kecamatan atau kelurahan tetap waspada karena isu ini terjadi di seluruh NTT bahkan semua daerah di Indonesia.

Kapolres Flotim, AKBP I Gede Ngurah Joni Mahardika saat dihubungi media SRN Minggu (05/02) mengungkapkan, saat ini belum ada penculikan anak, meskipun perna mendapat laporan dari masyarakat.

“Isu ini terjadi hampir di seluruh wilayah NTT,   bahkan seluruh Indonesia, dan Senin mungkin kita akan keluarkan himbauan demi keselamatan bersama,” kata Doris saat dihubungi www.seputarrakyatnews.com (SRN), Minggu (05/02) .

Doris juga menghimbau, agar masyarakat jangan terlalu panik karena takut terjadi hoax seperti kasus di Kabupaten Sorong, seorang perempuan terduga pelaku penculikan anak yang dibakar hidup-hidup, namun faktanya bukan dia pelakunya.

“Pasti kita sudah waspada, hanya takutnya terjadi hoax lalu terjadi korban, bertindak atau hanya curiga saja atau musuh dengan orang lalu tuduh, sama seperti yang terjadi di Sorong Papua,” ungkap Doris.

Menanggapi hal itu Kapolres Flotim, AKBP I Gede Ngurah Joni Mahardika saat dihubungi media SRN Minggu (05/02) mengungkapkan, saat ini belum ada penculikan anak, meskipun perna mendapat laporan dari masyarakat.

“Sampai saat ini belum ada kejadian penculikan anak di Flotim,” ungkap Joni.

Menurut Joni, di wilayah hukum Polres Flotim beberapa waktu lalu, salah satu Sekolah Dasar (SD) di Kecamatan Wulanggitang pernah terjadi dugaan penculikan, dengan modus pura-pura menjemput anak sekolah.

“Ada laporan dari masyarakat dugaan hampir penculikan anak, modusnya dengan pura-pura menjemput salah satu anak sekolah di SD wilayah Wulanggitang dengan mengatakan keluarga dari anak tersebut. Namun anak tersebut tidak percaya dan kemudian kabur meninggalkan orang tersebut,” jelas Joni.

Bupati Flotim Drs. Doris Alexander Rihi, M.Si menyikapi isu maraknya penculikan anak itu, dengan menghimbau setiap tingkat kecamatan atau kelurahan tetap waspada karena isu ini terjadi di seluruh NTT bahkan semua daerah di Indonesia.

Terkait laporan ini, pihak Polres Flotim akan menyelidiki dan menghimbau kepada seluruh masyarakat agar tidak panik, tetapi harus selalu waspada.

“Atas laporan tersebut kita tetap selidiki dan menghimbau masyarakat agar tidak panik namun tetap meningkatkan kewaspadaan,” ucap Joni.

Untuk mencegah terjadinya penculikan, pihaknya telah mengambil langkah guna mencegah terjadinya tindak pidana penculikan anak, dengan melakukan giat patroli di sekolah, dan mengimbau ke masyarakat secara lisan dan tulisan.

“Kita juga meningkatkan giat patroli di sekolah-sekolah yang dilakukan oleh Pers Polres sampai dengan Polsek-Polsek sebagai giat pencegahan preventif. Dan juga memberikan himbauan secara lisan dan tulisan kepada seluruh masyarakat Kabupaten Flotim untuk bersama-sama mencegah terjadinya tindak pidana penculikan anak tersebut, dan memberikan informasi sekecil apapun jika menemukan hal yang mencurigakan atau apapun yang berkaitan dengan tindak pidana tersebut di wilayah Kabupaten Flotim,” tutup Joni.

 Reporter : Maksimus

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.