SRN/SURABAYA/04-02-2023 – Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa menyarankan puncak Harlah 1 Abad Nahdlatul Ulama (NU) yang akan digelar di Sidoarjo diawali dan diakhiri lantunan Sholawat.
Itu disampaikan Gubernur saat rapat koordinasi terkait finalisasi kesiapan peringatan puncak Harlah 1 Abad Nahdlatul Ulama, di Gedung Negara Grahadi, Jumat (03/02). “Akhir Puncak Harlah 1 Abad NU kalau bisa dibuka dan ditutup dengan sholawat bukan musik biasa,” ucap Gubernur.
Gubernur juga mengusulkan semua pertunjukan dan hiburan seperti tari, musik selesai pukul 22.30 WIB, setelah itu dilanjutkan sholawatan. “Diperkirakan satu juta jamaah akan ada di lokasi dan sekitar tempat acara jadi kalau ditutup pukul 23.55 WIB, maka semakin lama masa bisa terurai,” jelasnya.
Selain itu, Gubernur juga minta panitia bersama Polda dan Kodam V/Brawijaya memetakan kembali titik – titik rawan yang butuh tambahan penerangan. Ia berharap, masyarakat Sidoarjo bisa turut membantu jika ada peserta yang butuh bantuan seperti, mandi dan wudhu.
Menurut Gubernur, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur menerbitkan Surat Edaran (SE) yang berisi sejumlah imbauan.
Isi dari SE tersebut ditujukan kepada sejumlah Direktur BUMN/BUMD, pimpinan perusahaan, perbankan dan sekolah yang berada di Wilayah Aglomerasi Surabaya (Kabupaten Sidoarjo, Kabupaten Gresik, Kab/Kota Pasuruan, Kab/Kota Mojokerto dan Kab/Kota Malang).
Diimbau agar melaksanakan pekerjaan dari rumah (Work From Home/WFH) pada tanggal (07/02) dengan tanpa mengurangi hak-hak karyawan termasuk hak atas upahnya kecuali bagi yang memberikan pelayanan publik/pelayanan dasar.
WFH juga berlaku untuk kegiatan pembelajaran di satuan pendidikan baik SMA/SMK, SLB maupun MI, MTS dan MA dianjurkan untuk pembelajaran secara Daring/Online.
“Mari masing-masing kita melakukan ikhtiar untuk bisa membuka pintu langit, semoga Allah menurunkan anugerah kemudahan, ke lapangan, kelancaran, keamanan dan kesuksesan serta keberkahan bagi seluruh masyarakat Indonesia khususnya yang hadir di Harlah 1 Abad Nahdlatul Ulama,” ungkapnya.
Sementara Kapolda Jatim, Irjen Pol Toni Harmanto mengungkapkan, untuk pengamana, pihaknya menyiapkan personel mulai dari lokasi peserta menginap hingga tempat acara, termasuk mengantisipasi kemungkinan ancaman terorisme.
“Kami telah berkoordinasi dengan Tim Detasemen Khusus 88 Antiteror untuk berjaga jaga di lokasi yang dianggap rawan mengingat presiden beserta wakil akan datang,” imbuhnya.
Ia berjanji akan menjaga keamanan sampai seluruh peserta meninggalkan lokasi acara serta berkoordinasi dengan daerah melalui Pemkab dan Polres sehingga mobilitas peserta bisa terpantau.
Reporter : LiliK/Red
Sumber : Kominfo Jatim