SRN/SURABAYA/10-11-2022 – Kepolisian Daerah Jawa Timur (Polda Jatim) berhasil menggagalkan pengiriman 5.000 detonator atau pemicu bahan peledak di perairan Situbondo bersama barang bukti dan pelaku.
Operasi penggagalan pengiriman detonator ini dilakukan di tengah pengamanan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-17 G20 yang akan digelar di Bali pada tanggal 15-16 November 2022.
Berdasarkan informasi yang dihimpun www.seputarrakyatnews.com (SRN), proses penyelidikan dan pengamanan detonator itu dilakukan dengan kewaspadaan tinggi. Terutama dalam menjaga situasi kondusif perairan menuju Bali tempat pelaksanaan G20 digelar.
Pada Rabu (9/11) sekira Pukul 15.00 WIB tim opsnal Ditpolairud Polda Jatim melakukan penyelidikan dengan informasi bahwa ada pengiriman bahan peledak yang akan digunakan pelaku ahli merakit bom. Tim bergerak cepat dari Banyuwangi di saat pengamanan intelijen G20 di kawasan Kring perairan Jatim dengan informasi A1 tujuan penangkapan.
Tim bergerak dengan penyamaran tertutup untuk menunggu kepastian datangnya kapal yang memuat detonator dari kepulauan Ra’as. Pukul 16.00 WIB tim melihat kapal dan menyamar sebagai nelayan dan menangkap pelaku dengan membawah 2 dus Indomie, tim langsung menangkap & memeriksa bahwa benar dalam ada 5.000 detonator. Setelah itu tim melaporkan kepada pimpinan untuk merapat ke Mako Ditpolairud Polda Jatim.
Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Dirmanto membenarkan hal itu. Dia menegaskan bahwa penangkapan dan penggagalan pengiriman detonator bom itu terjadi pada Rabu (9/11) kemarin.
“Benar, ditemukan di Perairan Situbondo kemarin sekitar pukul 16.00 WIB di Pelabuhan Jangkar,” kata Dirmanto saat dikonfirmasi di melalui via whatsaap, Kamis (10/11).
Adapun barang bukti yang disita polisi, 2 kardus indomie, 5.000 detonator, 2 handphone mereka oppo dan 1 mobil chevrolet warna merah. Polisi juga menangkap dua pelaku salah satunya residivis atas nama Mastur dan Ahmad Fauzi yang diketahui sebagai driver. (Maksimus)