SRN/Gresik/2-11-2022 – Forum Group Discussion (FGD) yang diadakan Kecamatan Menganti di Desa Boboh pada tanggal (26/10), yang lalu, masih menyisahkan sebuah tanda tanya.
Organisasi masyarakat Komunitas Rakyat Anti Korupsi (Ormas Korak) DPC Gresik sudah berkirim surat secara resmi, tertanggal (27/10), diterima oleh Eny Nur Muchlis. Akan tetapi sampai sekarang belum ada jawaban.
“Sampai hari ini kita belum ada jawaban dari pihak Kecamatan Menganti. Kita tunggu saja, jika memang tidak ada niat baik, kita akan datangi kantor Kecamatan dan kita akan buat aduan ke inpektorat dan penegak hukum” ujar Daniel Sucahyono, Ketua DPC Korak Gresik, Selasa, (1/11) saat ditemui di Kejaksaan Negeri Gresik.
Lebih lanjut dirinya menegaskan,”Kita akan kumpulkan bukti-bukti, tentunya Ormas Korak Gresik, akan serius untuk meminta melalui LBH Korak Gresik untuk mengkaji, apakah ada perbuatan melawan hukum atau tidak”.
Ormas KORAK Gresik menurutnya hanya menyoroti akan adanya FGD yang seharusnya gawe dari Kecamatan. Akan tetapi untuk FGD sendiri lebih diadakan di desa-desa. Apalagi anggaran untuk FGD bersumber dari APBD, penggunaannya harus sesuai dengan peruntukan.
“Kita pertanyaan untuk anggaran yang dipakai FGD tersebut, karena dari informasi yang kami dapat pihak desa juga mengeluarkan dana untuk FGD,” tegas Daniel.
Undang-undang RI nomor 14 tahun 2008 tentang informasi keterbukaan publik, masyarakat menginginkan keterbukaan dalam Dokumen penggunaan Anggaran (DPA).
Mengetahui, berapa anggaran yang diperuntukan setiap kegiatan FGD tersebut, berapa jumlah peserta yang harus diundang, berapa nilai pagu untuk makan-minum bagi peserta maupun narasumber dan berapa rupiah akomodasi yang diterima peserta setiap mengikuti kegiatan tersebut. Ini menjadi catatan yang belum dijawab oleh Camat selaku pengguna anggaran (PA).
“Camat itu pelayan masyarakat, dan perlu diingat, kita ini rakyat sebagai pemilik negeri ini, mereka di gaji pakai uang rakyat, jadi wajar kalau mereka harus mengutamakan rakyat, jika rakyat bertanya, ya harus di jawab” pungkasnya. (D’prap)