Tiga Kali Ikuti MTQ  Muhammad Fatoni Juarai Cabang Tilawah Golongan Cacat Netra

Muhammad Fatoni dan istri usai penampilan MTQ Nasional Ke-XXIX di Kalimantan Selatan

SRN/KALSEL/19-10-2022 – Tiga kali mengikuti Musabaqoh Tilawatil Quran tingkat Nasional, Muhammad Fatoni akhirnya berhasil menjuarai MTQ Nasional Ke-XXIX di Kalimantan Selatan dari cabang tilawah golongan cacat netra (Canet).

Muhammad Fatoni, Rabu (19/10) menceritakan, pertama kali mengikuti MTQ tingkat Nasional utusan Kafilah Jatim, yakni saat di Palangkaraya Kalimantan Tengah pada tahun 2003. Saat itu,  pria kelahiran Tempeh, Lumajang ini mendapatkan juara harapan tiga. MTQ berikutnya di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara pada tahun 2006 tidak meraih juara.

Ia menceritakan, pengalaman dua MTQ tersebut menjadi pelajaran berharga. Baginya, setiap kali perlombaan apalagi membaca Al Qur’an tidak boleh memiliki keyakinan berlebih dengan menargetkan harus menjadi juara.

“Saya waktu di Palangkaraya meraih juara harapan dua. Saat di Kendari saya targetkan peringkatnya harus naik. Tapi malah akhirnya saya tidak meraih juara. Maka di Kalimantan Selatan ini, saya tidak mau lagi punya target, kecuali menampilkan yang terbaik yang saya peroleh dari pembina,” katanya.

Alumni Pesantren Tahfidzul Qur’an Pasirian Lumajang dan Darul hidayah Wuluhan Jember ini menceritakan, juara itu adalah hadiah pemberian Allah SWT, hasil dari ikhtiar kita tampil yang terbaik. Apa yang sudah diberikan pembina dari LPTQ Kabupaten Lumajang dan LPTQ Jatim, berusaha diamalkannya dengan menampilkan yang terbaik.

“Saat saya menghiraukan keinginan untuk menjadi juara tidak terlalu tinggi, ternyata Allah SWT menggantinya dengan memberikan sebagai juara di MTQ Kalimantan Selatan. Namun dulu saat terlalu menargetkan sebagai juara, justru ada saja rintangannya, seperti nafas yang tersendat hingga suara yang kurang serta muncul kurang percaya diri,” terang pria kelahiran 36 tahun silam.

Menurut Fathoni, ia mensyukuri dan berterima kasih dengan segala fasilitas yang selama ini telah diberikan panitia dan Pengurus LPTQ Jatim. “Saya yang dulu setiap kali mengikuti pembinaan di Kabupaten Lumajang diantar dari desa naik kendaraan ambulans, kini Allah SWT menggantinya dengan memberikan hadiah yang istimewa sebagai Juara 1,” terangnya. (BudiMS)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.