SRN/TULANG BAWANG BARAY (Lampung)/15-10-2022 – Sungguh amat miris nasib seorang Nenek Jumi, Warga Tiyuh Margo Mulyo RW-02/RT-07, Kecamatan Tumijajar, Kabupaten Tulang Bawang Barat, Provinsi Lampung, di usianya yang ke 80 tahun, kondisi tubuh beliau mulai renta dan sakit sakitan, tidak mampu untuk mencari nafkah, untuk memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari, saat ini sang Nenek mengharapkan akan perhatian dari Pemerintah.
Berdasarkan informasi yang didapat Media SRN (seputarrakyatnews.com) dari warga setempat, Nenek Jumi merupakan seorang janda, yang ditinggal sang suami menghadap Sang Illahi, meninggal dunia dan beliau dikaruniai satu anak perempuan, yang hidupnya juga serba kekurangan. Terang warga setempat pada Media SRN, Jumat (14/10)
“Nenek Jumi itu seorang Janda sebatang kara, selain tidak punya sanak saudara, dia harus memikul beban penderita’annya sendiri, tinggal di rumah kayu yang berukuran 3 x 4 Meter, berlantaikan tanah yang kini keadaan rumahnya sudah reyot. Kondisi kayu dan dinding yang terbuat dari anyaman bambu sudah tampak terlihat amat lapuk dan bolong, jika pada musim hujan air masuk kedalam rumahnya,” tutur lina warga setempat
Dengan fisiknya yang uzur, Nenek Jumi menurut lina tetangganya, tak bisa lagi mencari nafkah untuk memenuhi kebutuhannya, sehari-hari dirinya hanya mengandalkan belaskasihan dari para tetangga dan warga setempat, bila tidak ada yang mengirimkan kebutuhan hidupnya, terpaksa Nenek Jummi harus menahan lapar.
“Setiap hari kami antar makanan dan kebutuhannya, bahkan penerangan lampu listrinya saya salurkan secara gratis, Nenek Jumi sudah tidak bisa beraktifitas, dikarenakan kakinya sakit sudah sepantasnya seusia itu harus ada yang merawat, tetapi dia tinggal sendir sedang anaknya yang kurang memperhatikannya,”Katanya.
Lina juga menceritakan kisah pilu sang Nenek Jumi, saat melawan penderitaannya yang tinggal di ruamah reyok, tanpa kamar dan sekat, dan tidak memiliki apa –apa, pekarangan tanah yang dihunipunnya merupakan milik orang lain.
“Lahannya numpang rumah, yang dihuni sakarang ini dulu dibuat oleh warga secara swadaya, karena memang kondisi memang benar-benar warga kurangmampu, sangat membutuhkan perhatian.” tutupnya.
Ditempat terpisah Iwan RW setempat, saat dihubungi Media SRN, melalui sambungan Telpon Selulernya pada Jumat (14/10), sekira pukul 20.30.WIB, mengaku Nenek Jumi selama ini sudah diprioritaskan oleh Pemerintah Tiyuh setempat, beliau selalu diberikan bantuan
“Kalau Nenek Jumi selama ini kami prioritaskan mendapatkan bantuan BLT, dari Dana-Desa , kemudian ada juga perhatian dari warga secara bergantiaan, untuk memberikan bantuan kebutuhannya sehari -hari,” singkatnya (DianA)