Pemkot Surabaya Merespon Cepat Kasus Masalah Anak-Anak di Panti Asuhan Eks Dolly

Saat Penyerahan Dokumen Aktek Kelahiran dan KIA, di Panti Asuhan Kepala Dispendukcapil Surabaya, Agus Imam Sonhaji, yang didampingi oleh dua kabidnya, Eva dan Leli, Serta di Saksikan Oleh Anggota Dewan Kota Surabaya Drs. H. Imam Syafi'i

SRN/SURABAYA/13-10-2022 – Permasalahan yang dialami oleh anak Panti Asuhan di bekas lokalisasi Dolly, Alhamdulillah .. Pemerintah Kota Surabaya merespon kilat persoalan Administrasi Kependudukan dengan 5 anak bekas penghuni Eks Dolly.

Mereka saat ini tinggal di Panti Asuhan di Jalan Dukuh Kupang, Surabaya, yang lokasinya  tidak begitu jauh dari tempat Eks prostitusi paling terkenal di tanah air ini.

Kepala Dispendukcapil Surabaya,  Agus Imam Sonhaji, mendatangi lansung ke Panti Asuhan tersebut, pada Rabu (12/10) sore.

Hanya selang sehari setelah Anggota Dewan Kota Surabaya, Drs. H. Imam Syafi’i berkunjung ke tempat  Rumah Yatim Piatu tersebut.

Kepala Dispendukcapil Surabaya, Agus Imam Sonhaji, yang didampingi oleh dua kabidnya, Eva dan Leli. Sonhaji menyerahkan Akta Lahir dan KIA (Kartu Identitas Anak) kepada pengurus Panti Asuhan. Yang juga disaksikan secara langsung oleh Imam Syafi’i.

Dispendukcapil juga memproses KK (Kartu Keluarga) anak-anak Eks Dolly. Mereka dimasukkan ke dalam alamat KK pengurus Panti Asuhan. Sebab, sudah tidak diketahu keberadaan akan orang tua mereka, sejak lokalisasi Dolly ditutup secara resmi pada 18 Juni 2014 silam.

Sonhaji, panggilan akrab beliau, juga menawarkan bantuan jika masih ada penghuni dari Panti Asuhan yang belum beres untuk masalah Adminduknya.

“Jangan sungkan telpon kami,” kata pejabat Alumni dari ITS, yang sebentar lagi lulus dari doktor ini.

Camat, lurah, pegawai dari Puskesmas, Dinas Pendidikan dan Dinas Sosial juga datang ke Panti Asuhan, yang dihuni 40 anak itu.

“Alhamdulillah, anak yang juga menderita penyakit hernia, juga sudah ditangani dan diperiksa oleh petuga dari Puskesmas. Besok mereka bisa menjalani operasi di RS Soewandhi,” ujar Fadila, pengurus Panti Asuhan, yang seharian sibuk menerima dan menjawab pertanyaan orang-orang dari Pemkot.

“Anak-anak yang sudah besar, juga  bisa mengikuti kejar paket, karena sudah punya akta lahir dan KK (kartu keluarga),” tambahnya dengan muka berseri-berseri karena merasa senang. (Satriya/Red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.