Kenaikan Debit Air Semakin Tinggi di Sintang Kalbar Kapolres Distribusikan Bansos Korban Banjir

Banjir Di Sintang, Kapolres Distribusikan Bansos Dan Cermati Potensi Kenaikan Debit Air

SRN/SINTANG(KALBAR)/13-10-2022 – Kenaikan debit air yang cukup signifikan beberapa waktu terakhir, akibat curah hujan yang cukup tinggi di beberapa wilayah Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat,  akan menjadi potensi banjir yang cukup besar, Rabu (12/10).

Untuk mengantisipasi akan potensi banjir besar, Kapolres Sintang,  AKBP Tommy mengatakan bahwa, untuk saat ini jajarannya terus melakukan pemantauan secara intensif dan mendata terkait wilayah maupun yang sudah mulai banjir.

“Untuk upaya yang dilakukan saat ini,  kita masih melakukan pemetaan terkait wilayah yang masuk dalam kategori rawan, serta yang sudah ada. Personel Polsek jajaran kita terjunkan untuk melakukan pemantauan secara intensif, serta kita arahkan untuk membantu para warga yang terkena musibah,” Jelas AKBP Tommy .

Tampak Banjir Sudah Mulai Masuk di Perkampungan Padat

Disela-sela kegiatan pendistribusian bahan makanan kepada warga yang berada di sekitar bantaran Sungai Kapuas, Kapolres Sintang, AKBP Tommy juga melakukan dialog dengan beberapa warga setempat terkait banjir yang terjadi.

Menurut AKBP Tommy, dialog bersama warga ini dapat memberikan gambaran secara langsung, tentang perkembangan situasi terkini, untuk menentukan langkah lebih lanjut dalam upaya penanggulangan oleh rencana.

“Berdasarkan perkembangan cuaca yang terus kita pantau dari BMKG dan informasi terkini, dari wilayah Hulu dan Hilir frekuensi hujan yang cukup tinggi, sehingga kita dapat memprediksikan kiriman udara dari wilayah-wilayah tersebut sehingga kita harus waspada terhadap adanya banjir besar,” Ungkap AKBP Tommy.

Tampak Penduduk Sedang Berjalan di Genangan Banjir

Dari informasi yang diterimanya,  AKBP Tommy menyebutkan bahwa, akan memastikan seluruh jajaran khususnya wilayah rawan dalam status siaga bencana.

“Sudah kami sampaikan kepada Polsek Jajaran, khususnya di wilayah yang rawan, untuk menetapkan status siaga bencana, serta melakukan koordinasi dengan berbagai pihak,terkait dalam upaya penanggulangan yang akan dilakukan” Paparnya.

“Tentunya kita berharap bencana banjir besar ini tidak terjadi,  tapi kita juga harus waspada terhadap kemungkinan terburuk, jika memang terjadi setidaknya kita memiliki gambaran tentang bencana banjir besar tahun 2021 lalu dan dapat menentukan tindakan yang cepat dan tepat”, terang  AKBP Tommy.

Dari keterangan beberapa warga sekitar, dari pihak Pemerintah Jota, terutama Pemda setempat, belum ada tindakan apa pun yang dilakukan terhadap warga yang terkena bencana ini. (Cak.Sugeng)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.