SRN/SURABAYA/05-10-2022 – Dunia persepak bolaan Tanah Air Berduka atas Tragedi di lapangan Kanjuruhan Malang, Usai laga Persebaya vs Arema, menyisakan banyak hal yang membuat warga empati atas kejadian yang sangat memilukan.
Dengan adanya banyak korban berjatuhan dalam peristwa tersebut, khususnya bagi masyarakat Kota Malang, dari sinilah beberapa Elemen Masyarakat Kota Surabaya dari Bonek, Bonita, Mahasiswa, LSM tersmasuk Sapulidi Jawa Timur, Ormas Jogoboyo, mereka berkumpul dan menyalakan lilin di Jalan Raya Tugu Pahlawan.
Hampir sekitar 1000 an lilin lebih dinyalakan di Jalanan Tugu Pahlawan, sebagai momen Belasungkawa atas korban jiwa yang meninggal dalam tragedy Kanjuruan, yang membuat semua orang takjub dan rela memberikan waktu, daya dan tenaga dalam membangkitkan energi positif lewat doa yang bertalu-talu bagi Sang Khalik.
Senin (3/10) Malam, Jalan Utama Tugu Pahlawan Kota Surabaya, tepatnya didepan Kantor Gubernur Jawa Timur, ditutup sementara bagi pengguna kendaraan, untuk momen berdoa bersama.
Terlihat puluhan personil dari pihak Kepolisian nampak berjaga di setiap sudut ruas jalan tersebut dan nampak pula ribuan masa peserta doa bersama mulai memadati ruas jalan tersebut, meskipun hujan gerimis tengah mengguyur Kota Pahlawan sejak Sore hari, ini tidak menyurutkan semangat arek arek Suroboyo yang hadir di lokasi Tugu Pahlawan itu.
Nampak hadir dalam pada acara ini Kapolrestabes Surabaya, Kombespol Ahmad Yusep Gunawan, Ketua DPRD Kota Surabaya, Adi Sutarwijono, Ketua Sapulidi Jawa Timur, H. Ahmad Badruttamam, Sekjen Sapulidi Jawa Timur,Reza Ramandita, dan Bendahara Sapulidi Jawa Timur, Ananta Agung Junaedi, Terlihat peserta yang hadir begitu khusuk dan tertib ketika membacakan doa doa bagi para korban tragedi Kanjuruhan Malang kala itu.
Di akhir acara Kapolrestabes Surabaya, Kombespol Ahmad Yusep Gunawan Sempat memberikan Sambutan melalui mobil komando, dalam sambutannya beliau mengucapkan Turut Berbela Sungkaw yang sangat mendalam atas tragedi yang terjadi di Kanjuruhan Malang dan Beliaua berharap ini dapat menjadikan pembelajaran kita semua kedepan, untuk menata kembali mekanisme pelaksanaan Persepakbolaan dengan baik, harapannya kedepan tidak ada lagi insiden yang terjadi seperti di Kanjuruhan, mari kita jaga sama sama Negeri kita ini, kota tercinta kita ini dan khususnya Dunia Persebolaan Tanah Air Indonesia ini bersama sama, ucapnya yang kemudian di Aamiini oleh hampir seluruh peserta yang hadir.
Media SRN (seputarrakyatnews.com) juga sempat mewawancarai salah satu peserta dari perwakilan Bonek, Bagus dari Gubeng, dia meminta untuk seluruh para pendukung Fanatik Tim Arema dan Persebaya, untuk mengakhiri permusuhan yang selama ini terjadi, baik diluar lapangan maupun di dalam lapangan, mari kita sama sama menjadikan peristia di kanjuruhan sebagai momen yang selau diingat oleh para pendukun Fanatik Tim Sepak Bola untuk tidak lagi menjadikan perpecahan dan permusuhan, karena akan mengakibatkan kerugian pada diri kita sendiri maupun orang lain, mari kita ciptakan Persepakbolaan di Tanah Air Ini menjadi lebih maju dengan mendukung Tim kita dengan kreatifitas masing masing, supaya persepak Bolaan kita lebih maju dan tidak lagi dicekal oleh FIFA dengan seringnya terjadi kerusuhan. (Tim/Red)