SRN/SURABAYA/06-09-2022 – Tim Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Jurusan Pendidikan Luar Sekolah (PLS) Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) Universitas Negeri Surabaya (Unesa) mengadakan kegiatan pelatihan leadeship untuk menyiapkan pembangunan berkelanjutan (SDGs) di Desa Purwosari, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur.
Dengan mengusung tema “Pemberdayaan Pemuda melalui Pelatihan Leadership untuk Menyiapkan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) di Desa Purwosari, Kabupaten Bojonegoro, Provinsi Jawa Timur”.
Ada tiga anggota tim PKM PLS FIP Unesa. Diantaranya adalah Heryanto Susilo, S.Pd., M.Pd sebagai ketua dengan anggota Prof. Dr. Gunarti Dwi Lestari, M.Si dan Dr. Soedjarwo, MS.
Kegiatan ini diikuti sebanyak 25 anggota Karang Taruna Sasana Krida Muda. Juga dihadiri langsung oleh perangkat desa mulai dari Syukur sebagai Sekretaris Desa, Hadi Siswanto sebagai Pendamping Desa di Balai Desa Purwosari, Kecamatan Purwosari, Kabupaten Bojonegoro, Minggu (04/9).
Ketua Tim PKM FIP Unesa Heryanto Susilo, S.Pd., M.Pd mengatakan bahwa pelatihan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman dan keterampilan kepemimpinan khususnya para pemuda di Desa.
“model pelatihan ini dimulai dengan penjelasan singkat mengenai leadership dan selebihnya praktek melalui games role play serta simulasi terkait bagaimana peran seorang pemimpin dalam berorganisasi khususnya di organisasi seperti Karang Taruna,”kata Heryanto.
Heryanto berharap para pemuda melalui wadah karang taruna lebih mencintai desanya dengan menjadi pemuda yang peduli.
“Inovatif dan solutif terhadap permasalahan desa dengan pemahaman Sustainable Development Goals (SDGs),”harapnya.
Selain itu, ia pun berpesan bahwa jadilah pemuda yang bermanfaat dan peduli terhadap lingkungan desa.
“Minimal menjadi pemuda yang baik tidak menambah masalah di Desa. Semangat berkarya sekecil apapun untuk membangun Desa,”tukasnya.
Sementara itu, Ketua Karang Taruna Sanana Krida Muda Desa Purwosari, Bojonegoro Moh. Taat Efendi menyampaikan kegiatan ini sangat bagus, juga sebagai embrio kami setelah dibentuk dari tahun 2020 yang dimana belum ada pendampingan dari pihak luar, terutama kampus.
“Terus terang saya ini kaget karena kumpulan Kartar sendiri adalah berbagai latar belakang yang berbeda dari keilmuan, skill, dan pengalaman yang minim,”kata Taat saat dihubungi lewat chat whatsApp, Minggu (04/9/2022) hari ini.
Menurut Taat, adanya program PKM dari dosen PLS Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) Universitas Negeri Surabaya (Unesa/ ini sangat bahagia dan membuka wawasan serta semangat kami secara mandiri maupun berorganisasi.
“Kami pengen ada pendampingan yang kesinambungan serta program berjalan, sehingga nantinya mampu membedah semangat dan ide anak-anak muda yang mana era loyalitas dan etos kerja anak muda saat ini hampir luntur atau bilang generasi rebahan,”ujar Ketua Tarang Karuna Sasana Krida Muda.
Lebih lanjut, kata Taat, adanya program ini berjenjang nantinya maka diharapkan para pemuda mulai yakin sukses tidak harus keluar kota tetapi mampu berdikari.
“Membuka cakrawala kami sebagai pemuda, semuanya tidak ada yang mungkin asal kita mau bersama-sama, tidak berjalan sendiri, bersatu dengan menggabungkan bakat, ide, dan skill serta manajemen yang transparan. Karena kami ingin mewujudkan Kartar Rasa Bumdes,”tukas dia. (AgusB)