SRN/LUWU – Sehubungan dengan diadakannya Aksi Demo yang terdiri dari Mahasiswa dan eleman masyarakat Tanah Luwu, yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Pemuda Luwu Raya Menggugat, pada (03/8) di Pertigaan Kelurahan Senga, Kecamatan Belopa, Kabupaten Luwu, tepatnya di depan Polres Luwu dan Kantor DPRD Luwu pukul 14.00 (WITA-SELESAI).
Terkait tewasnya salah satu putra terbaik Tanah Luwu, Almarhum. Akbar Lorosae yang di sebabkan oleh kelalaian pengemudi bus Borlindo, yang terjadi pada tanggal (31/7), menurut saksi mata yang ada lokasi kejadian, bus Borlindo tujuan Poso, Sulawesi Tengah itu, mengambil jalan sebelah kanan, lantaran sang sopir hendak menghindari jalan berlubang. Dari arah berlawanan datang korban mengendarai sepeda motor, sehingga terjadi kecelakaan berujung maut.
Ketua IPMIL Komisariat Belopa, Anggi Arianto dimintai tanggapannya tentang aksi demo yang bergabung dalam Aliansi Masyarakat Pemuda Luwu Raya menggugat, yang di mana aksi tersebut sempat memberhentikan beberapa mobil truk 10 roda yang berakibat kemacetan total pada Jalan Trans Sulawesi.
“Hari ini Teman-teman mahasiswa dan masyarakat luwu, turun kejalan atas dasar menegakan hukum di Tanah Luwu, khususnya kasus yang menimpah saudara kami, Almarhum Akbar Lorosae, maka dari itu kami berharap kepada Polres Luwu, untuk serius dan tidak main-main dalam menuntaskan kasus ini”. Tegasnya
Selain itu, Anggi juga menambahkan bahwa, “Kepada pihak bus Borlindo, harus mengeluarkan etikat baiknya kepada keluarga korban, jangan sampai gerakan aksi yang kita lakukan hari ini berlanjut ke jilid-jilid berikutnya, dan mengakibatkan kerugian kepada pihak bus Borlindo. Dan kepada DPRD Luwu agar kiranya mengawal proses hukum saudara, Almarhum Akbar Lorosae, sampai pihak bus Borlindo bertanggungjawab dalam kecelakaan tersebut, sesuai dengan Undang-Undang yang berlaku”. Tutupnya.
Selain itu, Kepala Satuan Lalu Lintas Polres Luwu, AKP Nawir menjelaskan, jika pihaknya sudah melakukan proses hokum, dimana sopir bus Borlindo, sudah ditahan dan sedang dalam proses hukum.
“Kita sudah melakukan proses hukum, sopirnya sudah diamankan dan ditahan di Mapolres Luwu,” ujar AKP Nawir.
Sekedar di ketahui, aksi ini bermula, dikarenakan Aparat Penegak Hukum (APH, dinilai tak bertanggungjawab dalam mengemban tugasnya. Hingga keluarga dan sahabat-sahabat korban menyatakan sikapnya lewat aksi demo. Dengan harapan agar Kapolres Luwu, yang baru mampu mewujudkan harapan mereka untuk meminta etikat baik dari pihak bus Borlindo, yang telah menewaskan salah satu putra terbaik Tanah Luwu. (Ashar.A)