SRN/SURABAYA – Doa Persatuan Nusantara Satu Rasa, untuk keselamatan persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia dengan tema “Aku Untukmu Indonesia” digelar di Rumah Joglo (Rumah Tradisional Masyarakat Jawa) yang berada di Jalan Ir Soekarno No. 678, Merr Gunung Anyar, Surabaya, Senin (1/8).
Kegiatan doa bersama ini untuk saling menopang, melindungi bangsa Indonesia dan memberikan kekuatan untuk terus maju serta melindungi Indonesia, dari ancaman Negara lain.
Prof. Drs. Diathi Kusumo Bsc. yang mempunyai Padepokan Puri Agung di Singosari Malang, dalam sambutanya ia mengatakan, golongan yang menganggap Negara Pancasila musyrik, sirik dan kafir adalah manusia setan.
“Tokoh atau golongan yang menganggap Negara Pancasila musyrik, sirik dan kafir adalah setan-setan yang harus kita musnahkan dari Negeri ini,” tegas Kusumo.
Kusumo juga menjelaskan, tugas negara itu seperti lambang pohon beringin pancasila yakni, mengayomi rakyat dan memberantas kaum marhaen yang ada di Indonesia.
“Tugas Negara adalah, mengayomi rakyatnya seperti lambang Pohon Beringin Pancasila. Jadi jangan sampai ada lagi kaum marhaen, tidak pantas di Indonesia ada kaum marhaen, karena Negara ini kaya raya,” ujar Kusumo.
Kusumo sempat menceritakan, dirinya didatangi satu keluarga dari Papua untuk meminta dianggap jadi cucunya.
“Kemarin saya didatangi seorang dari Papua, satu keluarga asli Papua datang ke Citandui meminta saya dianggap jadi cucu, orang Papua asli, dan saya menganggap cucu saya yang paling ganteng,” kata Kusumo sambil meneteskan air mata.
Dalam acara doa Persatuan Nusantara Satu Rasa ini, dihadiri berbagai daerah dengan mengenakan pakaian adat khas masing-masing seperi, NTT, Kalimantan, Sulawesi, Papua dan beberapa Provinsi lainnya dari luar pulau yang ikut hadir.
Acara ini diisi dengan beberapa tarian daerah, dan pemotongan nasi tumpeng dibagikan ke semua tamu undangan yang hadir saat itu. (Maksimus)