SRN/SURABAYA – Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Prov Jatim, Kementerian Dalam Negeri RI (Kemendagri) dan Kementerian Komunikasi dan Infomatika RI (Kemenkominfo) berkolaborasi mengadakan kegiatan Literasi Digital dalam meningkatkan kompetensi Aparatur Sipil Negara (ASN). Kegiatan yang diadakan secara Virtual, Selasa (19/7) ini dibuka oleh Wakil Gubernur, Emil Elestianto Dardak.
Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Elestianto Dardak, menyampaikan, Literasi Digital bisa dimatangkan oleh ASN, dan perlu disepakati bahwa hal ini berkaitan dengan penggunaan komputer untuk Web Processing.
Dikatakannya, kegiatan Literasi Digital ini utamanya ada Empat Pilar yang akan dipaparkan, yakni pilar etika, pilar budaya, pilar keamanan, dan pilar keterampilan atau etik, culture safety atau security dan juga skill atau keterampilan. “Bukan hanya masalah skill saja sebenarnya tapi ini masalah habit. Bagaimana mengubah habit kita,” imbuhnya.
Menurutnya, sekarang sudah banyak produktivitas dari perusahaan-perusahaan startup. Ada yang menggunakan Trello untuk Task Manajemen, ada yang menggunakan Slide untuk Produktivitas.
Lebih lanjut dikatakannya, ada generation gap di dalam ASN, dari ASN yang masih baru hingga yang sudah menjelang pensiun. Di sini, selaku decision maker biasanya di jabatan-jabatan tinggi yang menentukan kultur organisasi.
“Jadi yang menjadi tantangan kita bagaimana acara seperti ini sangat penting apalagi disupport oleh BPSDM, Mendagri, dan Kemenkominfo. Kita berharap bahwa Eksternal Forces seperti Kominfo bisa memaksa kita untuk mengubah habit kita dalam bekerja,” ujarnya.
Direktur Pemberdayaan Kemkominfo RI, Boni Pudjianto, mengatakan, kegiatan ini bertujuan untuk mendorong meningkatkan jumlah jam pelajaran, agar masing-masing ASN dapat mengikuti berbagai pelatihan, seminar, maupun training. Hal ini karena jumlah minimum dalam satu tahun adalah 20 jam.
“Kegiatan literasi digital ini dihadiri oleh ASN di lingkup Pemerintah Daerah di Jawa Timur, baik level di Provinsi maupun Kabupaten/Kota, ini sangat penting untuk meningkatkan kompetensi ASN di bidang digital, sehingga pemenuhan kebutuhan jam pelajaran bisa terpenuhi. Kemudian setiap ASN paham bagaimana Transformasi Digital itu terjadi, dan khusus untuk Pemerintahan bagaimana kita bisa menyikapi perubahan ini secara bijak,” katanya.
Adapun target peserta kegiatan ini sekitar 24.000 yang merupakan ASN Pemerintah Daerah. “Diharapkan mampu memberikan pencerahan, pemahaman tentang pentingnya mengikuti perubahan Zaman di Era Digital, karena ini sangat dinamis pemahaman tentang penggunaan sistem atau aplikasi Pemerintahan yang terintegrasi,” pungkasnya.(Satriya/Red)