SRN/JAKARTA – Pemerintah Provinsi Jawa Timur terus melakukan berbagai upaya untuk mendukung pelaksanaan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20. Salah satunya dengan mempercantik kondisi dan memperkuat konten di Anjungan Jawa Timur di Taman Mini Indonesia Indah (TMII).
Upaya Renovasi Anjungan Jawa Timur di TMII ini, dilakukan seiring dengan renovasi TMII yang dilakukan Pemerintah Pusat jelang KTT G20. Hal ini juga merupakan tindak lanjut dari arahan Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian yang meminta para Kepala Daerah untuk merenovasi anjungan daerahnya masing-masing di TMII.
Mengawali rencana tersebut, Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa meninjau langsung sekaligus melakukan rapat koordinasi terbatas dengan beberapa Kepala OPD Pemprov di Anjungan Jawa Timur, Kompleks TMII, Jakarta Timur, Selasa (19/7).
Khofifah meninjau satu per satu bangunan yang ada di Anjungan Jawa Timur secara detail. Seperti Replika Candi Penataran di bagian depan pintu masuk, bangunan khas Kab/Kota di Jawa Timur, seperti Bangunan Rumah Adat Dapur Pacitan, Rumah Adat Situbondo, Rumah Adat Sumenep, Rumah Adat Bangkalan, Pendopo Ponorogo, Rumah Dokar, Bangunan Panggung Kesenian, serta Joglo.
Usai melakukan peninjauan, Khofifah memberikan sejumlah catatan untuk perbaikan. Baik pembenahan fisik maupun konten yang ditampilkan di Anjungan Jawa Timur ini. Ia menginginkan agar daya tarik dan potensi masing-masing Kab/Kota di Jawa Timur, lebih dimaksimalkan lagi.
“Dari hasil peninjauan, Mendagri ke Anjungan-Anjungan Daerah yang ada di TMII pada tanggal 17 Juli lalu sebenarnya, Anjungan Jawa Timur ini masuk kategori perbaikan ringan. Namun kami akan memaksimalkan, terutama dalam mengangkat potensi Kab/Kota di Jawa Timur untuk Trade, Tourism dan Investment (TTI),” katanya.
Lebih lanjut, Khofifah mengatakan, pembenahan di beberapa titik ini, juga akan didukung dengan Digitalisasi Informasi dan Teknologi. Seperti menampilkan konten Wisata dan Budaya dalam format Artificial Intelligence. Sehingga pengunjung bisa menikmati walaupun belum berkunjung langsung ke lokasi tersebut.
“Jadi proses Digitalisasi ini harus dimaksimalkan, terutama yang bisa menampilkan Informasi Trade, Tourism, and Investment Jatim,” katanya.