SRN/JAKARTA – Kelompok Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (APKASINDO) dijadwalkan mendatangi kantor Menteri Pertanian RI, Syahrul Yasin Limpo, Senin ini (04/7) sebagai respon atas anjloknya harga TBS Petani sampai 60%-70% di bawah harga penetapan Dinas Perkebunan.
“Ada perwakilan 22 Provinsi sentra sawit yang menjadi cabang dari APKASINDO datang ke Jakarta,” kata Dr Gulat ME Manurung, MP.,CIMA, Ketua Umum DPP APKASINDO, melalui sambungan telepon, Senin pagi (4 Juli 2022).
APKASINDO juga didampingi oleh Bupati Manokwari, Walikota Singkawang, Dewan Pakar DPP APKASINDO, Mayjend TNI (Purn) Erro Kusnara, dan Dr Tri Chandra, dan Dr cn Syaiful Bahari, SH.,MH.
Dikatakan Gulat, ada enam agenda kedatangan petani sawit ke Jakarta. Pertama, penyerahan dokumen permohonan rekomendasi teknis (rekomtek) pedirian PKS Petani sawit. Adapun usulan dari pendirian PKS Petani ini semula 10 unit, namun yang baru disetujuin oleh BPDPKS (Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit) baru 3 unit. Rencana ketiga unit PKS ini adalah di Provinsi Papua Barat (Lokasi Kebun PSR, di Kab Manokwari), di Kalimantan Barat (Kota Singkawang), dan Provinsi Banten.
Kedua, dialog dengan Dirjen Perkebunan sekaligus silaturahmi. Topik dengan Dirjen Perkebunan adalah upaya Kementan dalam mendongkrak harga TBS Petani dan Laporan dari APKASINDO tentang kondisi terkini ekonomi, sosial dan Kamtibmas masyarakat di sentra perkebunan sawit rakyat.
Ketiga, update informasi penerimaan mahasiswa Program Beasiswa BPDPKS-Kementan. Keempat, usulan APKASINDO Penguatan Permentan 01 Tahun 2022.
Kelima, penyampaian ucapan terimakasih kepada Direktur Pemasaran dan Pengolahan Hasil Perkebunan (Pak Dedi Junaidi) yang memasuki masa pension. Keenam, mendukung adanya percepatan capaian PSR Nasional.
“Semua Ketua-Ketua DPW memakai pakaian adat-budaya masing-masing Provinsi, sebagai penanda sawit itu adalah pemersatu bangsa sekaligus tulang-punggung ekonomi rumah tangga petani sawit,” pungkas Gulat. (CakBAS)