SRN/SITUBONDO – Ulama muda kharismatik, KHR Achmad Azaim Ibrahimy, berharap kepada insan pers, khususnya wartawan yang tergabung dalam Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Situbondo, agar profesional dalam bekerja.
Cucu Pahlawan Nasional KHR As’ad Syamsul Arifin ini mengatakan, bahwa wartawan harus selalu berada di jalur profesional, komitmen kepada kebenaran dan keadilan, serta merdeka dalam menyampaikan berita, tanpa dijajah oleh kepentingan.
“Ini harapan saya kepada Pers Indonesia khususnya PWI di Kabupaten Situbondo,” ujar Kiai Azaim, kepada Pengurus PWI saat bersilaturrahim ke Kediaman Pengasuh Pondok Pesantren Salafiyah Syafi’iyah Sukorejo, Sabtu (18/6).
Kiai Azaim juga menyinggung soal posisi pers dalam syiar agama Islam, yang masih jauh dari harapan, karena kurang berimbang. Kalah dengan buzzer di media sosial, yang mampu memberikan pengaruh buruk bagi masyarakat lewat dunia maya.
“Posisi pers dalam syiar agama Islam, kurang berimbang. Sudah ada, tapi suaranya masih lebih banyak buzzer,” ucapnya.
Para buzzer yang berupaya menggiring opini masyarakat ini, harus dilawan melalui berita-berita positif yang merupakan hasil produk jurnalistik. Tentunya, produk yang menggunakan kaidah-kaidah jurnalistik.
“Buzzer ini harus dilawan dengan berita positif. Seperti yang tadi saya sebutkan, yaitu produk berita yang merdeka tanpa dijajah oleh kepentingan atau kelompok dan kebatilan,” ucap Kiai Azaim, alumni Pesantren Al-Maliki Ar-Rushaifah Mekkah ini.
Kiai yang juga pengurus Dewan Masjid Indonesia (DMI) ini mendoakan para Pengurus PWI Persiapan Kabupaten Situbondo, agar profesional dalam bekerja. Pengurus PWI ini sengaja hadir bersilaturrahim ke Kediaman Pengasuh Ke-IV, guna mendapatkan barokah doanya, setelah dilantik pada Sabtu, (04/6) (Belly)