SRN/SURABAYA – Masyarakat Jawa pada umumnya, menganggap Kembang tujuh rupa sudah tak asing, bagi masyarakat kejawen lantaran kerap menjadi pelengkap di setiap berbagai upacara Jawa. Tak hanya sampai disitu, bunga tujuh rupa juga memiliki arti yang mendalam bagi kehidupan masyarakat.
Adapun Bunga tersebut terdiri dari berbagai jenis, di antaranya kantil, melati, mawar merah, mawar putih, kenanga, sedap malam, dan melati gambir. Tiap kembang atau bunga tersembut memiliki makna tersendiri.
Disini penulis Cak Sugeng, akan memberikan ulasan dari makna bunga yang disebut kembang tujuh rupa.
1. Kantil
Bunga ini menjadi simbol tali rasa dan kasih sayang atau tresno tansah kumanthil-kanthil. Kasih sayang di sini tidak hanya kepada lawan jenis, namun juga diartikan perasaan nyaman kepada berbagai pihak seperti atasan di perusahaan, guru, dan lainnya.
Sama-Sama Sakti, Ini Perbedaan Rajah dengan Azimat atau Jimat
Berdasarkan keterangan Cak Sugeng, Bunga kantil juga dapat dijadikan jimat untuk mengejar sesuatu agar diterima orang lain. “Bisa untuk pengasihan ke lawan jenis, atasan dipekerjaan, negosiasi lawan dagang, atau menaklukan pasangan yang tidak patuh,” tutur Cak Sugeng.
2. Mawar Putih
Selanjutnya yaitu bunga mawar putih yang melambangkan kekuasaan langit. Konon, bunga mawar putih menjadi simbol asal manusia. Bunga ini juga menjadi pengingat tentang asal mula manusia yang suci tanpa dosa.
Jelajah Pasir Putih dan Pesona Mistis di Pantai Gondo Mayit Blitar
3. Melati
Kembang tujuh rupa selanjutnya yaitu kembang melati yang memiliki makna kesucian. Bunga dengan aroma wangi menenangkan ini menjadi simbol bahwa manusia dalam bertindak menggunakan hati yang tulus dan suci. Tak hanya itu, kembang ini juga melekat pada prosesi menikah atau peperangan.
Berdasarkan keterangan Cak Sugeng, orang yang menyimpan kembang melati diartikan gigih dalam mengejar hajatnya. “Baik karier, percintaan, atau peperangan.” tulis pengelola akun tersebut.
4. Mawar Merah
Bunga ini melambangkan dari dunia dan ibu. Penggunaan bunga ini menjadi peringatan bahwa dunia hanyalah sementara. Pada peringatan weton wajib menggunakan kembang ini. Namun bisa juga digantikan bubur merah.
5. Kenanga
Kembang tujuh rupa lainnya adalah Kenanga yang memiliki keunikan lantaran meski mengering, tetap mengeluarkan harum yang semerbak. Bunga ini diartikan rasa hormat terhadap leluhur dan warisannya. Konon, bunga ini dijadikan sarana untuk meminta izin kepada leluhur.
6. Melati Gambir
Bunga ini melambangkan rasa syukur dan rendah hati. Kini, bunga ini jarang ditemui dan kedudukannya dapat diganti dengan bunga lain.
7. Sedap Malam
Terakhir adalah sedap malam yang tidak boleh dilewatkan dalam racikan kembang tujuh rupa. Bunga ini bermakna terakhir yaitu sedap malam. Bunga ini dikenal sebagai pengundang makhluk gaib. Sedap malam memiliki arti tentang kedamaian, keharmonisan dan keselarasan. Kembang ini menjadi syarat dalam prosesi pernikahan.
Berdasarkan Cak Sugeng arek Suroboyo iki, kembang tujuh rupa dipakai untuk ritual kembang leson oleh masyarakat Desa Gemblengan, Kabupaten Wonosobo.
Ritual kembang leson yang menggunakan aneka bunga tersebut dengan campuran rempah-rempah biasa digunakan dilakukan seseorang yang sembuh dari sakit. Bunga yang dicampur dengan beberapa rempah-rempah untuk tradisi kembang leson diyakini dapat menghilangkan kelesuan akibat gangguan makhluk gaib.
Demikian makna dari tujuh kembang rupa yang kerap dihubungkan dengan ritual Jawa dan hal-hal mistis, ujar Cak Sugeng. (Ucik.SRN)